Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan (BI 7-day reverse repo rate) 50 basis points (bps) tahun ini. Bank Mandiri menilai kenaikan tersebut perlu dilakukan bank sentral untuk mengurangi tekanan di pasar keuangan.
Kepala Ekonom Bank Mandiri Anton Gunawan mengatakan, depresiasi mata yang rupiah yang terjadi belakangan memang masih lebih baik dibanding depresiasi mata uang Filipina dan India. Hal itu lanjut Anton, lantaran defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) Filipina yang lebih besar dari Indonesia.
Meski begitu, negara-negara dengan transaksi berjalan yang mencatat defisit menjadi salah satu faktor yang membuat pelemahan mata uang ketika dollar Amerika Serikat (AS) mengalami penguatan.
Pada kuartal pertama tahun ini, Indonesia mencatat CAD sebesar US$ 5,5 miliar atau 2,19% dari Produk Domestik Bruto (PDB), masih ada di level yang aman karena di bawah 3% dari PDB. Anton memperkirakan, CAD akan melebar di kuartal kedua akan meningkat karena ekspor dan impor naik dan musiman repatriasi serta pembayaran dividen ke luar negeri. Sehingga, sepanjang 2018 CAD diperkirakan akan mencapai 2,2% dari PDB.
"CAD menjadi sesuatu yang harus diperhatikan, bukan karena jelek banget. Tapi ini bisa menjadi titik risiko yang dilihat di semua negara yang terkena tekanan currency-nya," kata Anton saat paparan dalam acara Macroeconomics Outlook Mandiri Group di kantornya, Kamis (17/5).
Di sisi lain, Anton melihat ekspektasi inflasi juga meningkat sejalan dengan peningkatan harga minyak mentah dunia. Perkiraannya, inflasi akhir tahun akan naik menjadi 4% year on year (YoY), meski di April 2018 masih ada di level 3,4% YoY.
Anton bilang, jangan sampai Indonesia seperti Filipina yang negative interest rate-nya besar yang bisa menjadi potensi risiko yang dilihat investor. Makanya, ia memperkirakan BI akan menaikkan bunga acuannya dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang akan diumumkan sore ini sebesar 25 bps.
Proyeksi ini maju dari proyeksi awal Bank Mandiri yaitu kenaikan 25 bps di kuartal keempat nanti. "(Kenaikan) itu lebih ke memberikan signal untuk menunjukkan bahwa faktor risikonya diperkecil supaya jangan sampai menambah yang enggak perlu," tandas Anton.
Kenaikan bunga acuan pun tak sampai di sini. Anton memperkirakan BI akan menaikkan bunga acuannya lagi di kuartal ketiga tahun ini sebesar 25 bps. Dengan demikian, bank sentral diperkirakan akan menaikkan bunga acuannya sebesar 50 bps sepanjang tahun ini. Dosis itu dinilai Anton cukup untuk memberikan sinyal bahwa BI tidak behind the curve.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News