CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.343.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.729   -36,00   -0,21%
  • IDX 8.408   46,01   0,55%
  • KOMPAS100 1.165   6,36   0,55%
  • LQ45 849   5,78   0,69%
  • ISSI 294   1,70   0,58%
  • IDX30 443   2,66   0,60%
  • IDXHIDIV20 514   3,06   0,60%
  • IDX80 131   0,88   0,68%
  • IDXV30 135   -0,14   -0,10%
  • IDXQ30 142   1,03   0,73%

Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga 4,75% Pada November 2025


Rabu, 19 November 2025 / 14:48 WIB
Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga 4,75% Pada November 2025
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memaparkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia saat jumpa pers di Jakarta, Kamis (20/6). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/20/06/2024. BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate di level 4,75% dalam RDG yang digelar pada 18-19 November 2025.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate di level 4,75% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang digelar pada 18-19 November 2025.

Bukan hanya suku bunga acuan atau BI rate, suku bunga deposit facility juga dipertahankan di level 3,75%, dan suku bunga lending facility dipertahankan dilevel 5,50%.

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengungkapkan, keputusan konsisten kebijakan jangka pendek pada stabilisasi nilai tukar rupiah, dan menarik aliran masuk investasi portofolio asing dari dampak meningkatnya ketidakpastian global.

“Dengan tetap memperkuat efektivitas transmisi pelonggaran kebijakan moneter dan makroprudensial yang telah ditempuh selama ini,” tutur Perry dalam konferensi pers, Rabu (29/11/2025).

Ke depan, Perry menyebut, BI akan terus mencermati ruang penurunan BI-Rate lebih lanjut, dengan perkiraan inflasi 2025 dan 2026 yang tetap terkendali dalam sasaran 2,5% plus minus 1%, serta perlunya mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

Baca Juga: Aturan Baru Terbit! Kompensasi Energi Dibayar 70% Tiap Bulan

Adapun ia menambahkan, pelonggaran makroprudensial diperkuat dengan meningkatkan efektivitas implementasi pemberian likuiditas kepada perbankan dalam mempercepat penurunan suku bunga dan kenaikan pertumbuhan kredit ke sektor riil, khususnya sektor prioritas pemerintah.

Kebijakan sistem pembayaran juga diarahkan untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi, melalui perluasan pembayaran digital, penguatan struktur industri pembayaran, serta peningkatan daya tahunan infrastruktur sistem pembayaran.

“Arah bauran kebijakan moneter, makroprodensial, sistem pembayaran tersebut yang diarahkan untuk menjaga stabilitas dalam rangka memperkuat pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” tandasnya.

Baca Juga: Prabowo Resmikan Proyek Jembatan hingga Flyover, Nilai Investasi Capai 1,97 Triliun

Selanjutnya: Aturan Baru Terbit! Kompensasi Energi Dibayar 70% Tiap Bulan

Menarik Dibaca: KAI Catat 11.670 Barang Tertinggal Senilai Rp 12,8 Miliar pada Januari hingga Oktober

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×