kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Bank Indonesia mencatat, posisi cadev akhir Februari 2020 sebesar US$ 130,4 miliar


Sabtu, 07 Maret 2020 / 15:24 WIB
Bank Indonesia mencatat, posisi cadev akhir Februari 2020 sebesar US$ 130,4 miliar
ILUSTRASI. Bongkar muat petikemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (8/4). Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2019 meningkat USD 1,2 miliar menjadi USD 124,5 miliar dari posisi akhir Februari 2019. Peningkatan cadangan devisa pada Maret 2019


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia akhir Februari 2020 tercatat sebesar US$ 130,3 miliar. Angka ini melorot US$ 1,3 miliar dibanding posisi pada akhir bulan sebelumnya.

Penyebab penurunan cadev, pertama, pembayaran utang luar negeri (ULN) pemerintah. Menilik data Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu), total utang pemerintah yang jatuh tempo tahun ini mencapai Rp 238 triliun.

Perinciannya: obligasi negara jatuh tempo sebesar Rp 158 triliun dan pinjaman yang jatuh tempo Rp 80 triliun.

Baca Juga: Analis: Sentimen positif dari global belum mampu mengerek IHSG pekan depan

Kedua, penerimaan devisa ekspor masih tersendat. Ditjen Bea dan Cukai Kemenkeu mencatat, devisa ekspor sepanjang Februari 2020 mencapai US$ 13,33 miliar, hanya naik 7,24% dibanding realisasi di bulan sebelumnya sebesar US$ 12,43 miliar.

Ketiga, tak lain dan tak bukan adalah intervensi nilai tukar rupiah. Soalnya, nilai tukar rupiah mengalami pelemahan, bahkan menembus kisaran Rp 14.000 per dollar Amerika Serikat (AS).

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo sebelumnya menyebutkan, dari awal 2020 hingga 3 Maret lalu, bank sentral telah melakukan pembelian surat berharga negara (SBN) mencapai Rp 103 triliun. Dari jumlah itu, sebanyak Rp 80 triliun BI borong sejak virus korona mewabah pada akhir Januari 2020.

Tapi, "Posisi cadev tetap tinggi meski sedikit lebih rendah dibandingkan dengan posisi akhir Januari 2020," kata Onny Widjanarko, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Jumat (6/3).

Baca Juga: Bank Indonesia: Wabah virus corona berpotensi mengganggu prospek ekspor Indonesia

Posisi cadev Februari setara dengan pembiayaan 7,7 bulan impor atau 7,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Serta, angkanya berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

Hanya, pasca pengumuman cadev, nilai tukar rupiah di pasar spot ada di Rp 14.242 per dollar AS pada penutupan perdagangan Jumat (6/3). Posisi ini melemah 0,48% dibanding penutupan perdagangan pada Kamis (5/3) lalu.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×