Reporter: Grace Olivia | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menyatakan kinerja sektor industri pengolahan atau manufaktur di sepanjang kuartal ketiga berada pada level ekspansi. Hal tersebut ditunjukkan oleh data Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia yang dirilis Jumat (26/10) yang mencapai 52,02.
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, indeks di atas 50 memberikan sinyal ekspansi usaha pada sektor manufaktur, sedangkan indeks di bawah 50 mengindikasikan kontraksi. "Dengan demikian PMI tersebut menunjukkan industri pengolahan (manufaktur) masih berada dalam fase ekspansi," ujar Perry, Jumat (26/10).
Perry menjabarkan, ekspansi sektor manufaktur kuartal ketiga terutama didorong oleh kenaikan volume produksi dengan indeks 55,18, dari sebelumnya 54,39 pada kuartal kedua. Kenaikan volume produksi ini, kata Perry, didukung oleh kuatnya permintaan khususnya dari pasar domestik.
Seiring dengan itu, fase ekspansi juga ditunjukkan dari sisi volume persediaan barang jadi dan volume pesanan yang berada pada level masing-masing 54,10 dan 53,37. Volume produksi yang meningkat juga turut mempertahankan indeks tenaga kerja pada level ekspansi yaitu 50 untuk periode kuartal ketiga.
"Volume produksi meningkat tidak hanya karena pesanan meningkat, tapi juga untuk meningkatkan inventoris. Itu tandanya sektor manufaktur mengantisipasi pemesanan ke depan yang diperkirakan meningkat," terang Perry.
Sekadar informasi, PMI-BI merupakan komposit indikator yang dibuat sebagai gambaran umum kondisi sektor industri Indonesia berdasarkan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU). PMI-BI diperoleh dari lima indeks yatu volume pesanan barang input, volume produksi, ketenagakerjaan, waktu pengiriman dari pemasok, dan inventori.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News