Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) hari ini, Kamis (18/1), akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Januari 2018. BI diperkirakan masih akan menahan bunga acuannya (BI 7-Day Reverse Repo Rate atau RRR) di level 4,25%.
Ekonom Maybank Indonesia Juniman mengatakan, BI akan melihat sejumlah kondisi eksternal. Utamanya, ekonomi global yang menunjukkan tanda-tanda perbaikan meski belum terlalu kuat.
Selain itu, BI juga mencermati tren kebijakan global yang mengarah pada pengetatan moneter. "Jepang sudah mengurangi pembelian surat berharga dari Bank of Japan, itu langkah awal untuk kurangi stimulus. Eropa juga sudah mulai mengurangi stimulus di Januari 2018," kata Juniman kepada Kontan.co.id beberapa waktu lalu.
Sementara The Fed masih on track dengan ekspektasi pengetatan moneter hingga 50-75 basis points (bps) di tahun ini. Dengan begitu, arah kebijakan monter negara-negara maju telah seragam.
Dari sisi domestik, BI juga mencermati kondisi inflasi, baik yang bersumber dari pangan maupun non pangan. Apalagi secara historis, inflasi awal tahun memang selalu tinggi, setidaknya bisa menyentuh angka 0,7%.
Tak hanya itu, BI juga akan mencermati kredit perbankan yang masih lamban. "Artinya bahwa BI sudah menurunkan (bunga acuan) 50 bps di 2017, tetapi kredit masih belum bergerak cepat karena memang permintaannya tidak ada," tambah Juniman.
BI juga mencermati pergerakan kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan adanya perbaikan. Namun, penguatan kurs terhadap dollar AS tak hanya terjadi pada Indonesia, melainkan juga terjadi pada mata uang negara-negara lainnya.
Ia memperkirakan, setidaknya BI akan menahan bunga acuan hingga kuartal kedua nanti, tepatnya di Mei 2017. Setelah itu di Juni 2018 akan ada kenaikan (BI 7-Day RRR satu kali untuk memitigasi dampak kenaikan suku bunga The Fed dan antisipasi dampak pengetatan bank sentral lainnya. "Agar tidak terjadi arus uang keluar," ujar dia.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede juga memperkirakan BI akan menahan bunga acuan di level 4,25% pada bulan ini. Josua bilang, tingkat suku bunga acuan tersebut masih konsisten dengan sasaran inflasi dan stabilitas rupiah.
Secara khusus dalam upaya menjagkar inflasi awal tahun yang diperkirakan relatif tinggi mempertimbangkan tren kenaikan harga komoditas pangan terutama harga beras yang stoknya cenderung menurun saat ini.
"Dengan dipertahankannya tingkat suku bunga, diharapkan dapat menjangkar ekspektasi inflasi akhir tahun sesuai dengan target sasaran BI," kata Josua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News