kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Dunia sebut Indonesia kekurangan lapangan kerja kelas menengah


Kamis, 17 Juni 2021 / 13:11 WIB
Bank Dunia sebut Indonesia kekurangan lapangan kerja kelas menengah
ILUSTRASI. Bank Dunia sebut Indonesia kekurangan lapangan kerja kelas menengah


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Dunia (World Bank) mengapresiasi usaha Indonesia untuk menciptakan lapangan pekerjaan guna mengentaskan kemiskinan. 

Namun, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, Satu Kahkonen, menilai, pekerjaan kelas menengah (middle class job) di Indonesia masih kurang. 

Middle class job adalah pekerjaan dengan tingkat produktivitas, pendapatan, dan manfaat sosial yang lebih tinggi. Indonesia masih kurang akan hal ini,” ujar Kahkonen, Kamis (17/6). 

Untuk itu, ia mengimbau agar pemerintah Indonesia lebih fokus pada penciptaan lapangan kerja kelas menengah ini dalam rangka melakukan reformasi penciptaan lapangan kerja. 

Baca Juga: Bank Dunia tawarkan 4 strategi agar Indonesia bangkit dari jurang resesi

Ia menilai, beberapa hal yang mampu mendorong penciptaan lapangan kerja kelas menengah antara lain kompetisi, investasi, juga perdagangan. Sayangnya, dari sisi perdagangan, Indonesia masih menghadapi tantangan seperti penghalang perdagangan (barier’s trade).

Namun, Indonesia saat ini tengah mengimplementasikan Undang-Undang Cipta Kerja untuk menarik investasi dan menciptakan lapangan kerja. Ini bisa menjadi salah satu angin segar dari prospek penciptaan lapangan kerja kelas menengah.

Hal lain yang perlu dilakukan pemerintah adalah dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Angkatan kerja perlu dibekali dengan keterampilan yang bisa diberi lewat pelatihan serta edukasi. 

Isu kesetaraan gender juga menjadi perhatian Kahkonen. Menurutnya, Indonesia baiknya fokus dalam mengikutsertakan lebih banyak perempuan dalam angkatan kerja. 

Menurutnya, kesetaraan ini akan membuka peluang baik bagi perempuan maupun laki-laki untuk mendapatkan penghasilan. Apalagi, seperti yang kita ketahui, banyak masyarakat yang kehilangan lapangan pekerjaan karena Covid-19. 

Selanjutnya: Bank Dunia revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022 jadi 5,0%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×