Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belakangan, pemerintah kian rajin melakukan intervensi di sektor swasta. Sebut saja, yang paling anyar, pemerintah berencana mewajibkan badan usaha meminta persetujuan terlebih dulu sebelum menaikkan harga BBM nonsubsidi.
Bank Dunia (World Bank) menyatakan bahwa kebijakan yang diambil pemerintah mengenai intervensi terhadap perusahaan swasta akan memberikan dampak terhadap iklim investasi.
Senior Economist World Bank Derek Chen mengatakan kebijakan intervensi pemerintah, seperti kenaikan harga jual BBM umum itu memberikan ketidakpastian dalam berusaha.
"Karena perusahaan di sini untuk berinvestasi, kalau ini akan berlangsung lama, maka mereka kemungkinan akan menghitung (reevaluasi) kembali bisnis di Indonesia," kata Derek di Kantor Bank Dunia, Jakarta, Kamis (12/4).
"Pada dasarnya, itu akan meningkatkan ketidakpastian. Karena Shell dan lain-lainnya ada di sini untuk mencari profit. Jika harga minyak dunia meningkat dan dia jual tidak sesuai dengan kenaikaannya, maka mereka tidak bisa memperoleh uang (keuntungan). Ini tidak bagus untuk mereka," lanjutnya.
Derek mengatakan, memang pemerintah sedang menjaga inflasi dengan menempuh kebijakan untuk mengintervensi itu agar tidak berpengaruh ke konsumsi. Namun, langkah ini menurutnya tidak bisa dilakukan secara permanen.
“Pada saat bersamaan, kami pikir bahwa pemerintah tidak bisa menahan harga bahan bakar minyak untuk seterusnya. Harga minyak dunia terus naik, dan suatu saat harus mengikuti harga pasar," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News