kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Bank Dunia kerek prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 jadi 5,0%


Rabu, 16 Juni 2021 / 16:30 WIB
Bank Dunia kerek prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 jadi 5,0%
ILUSTRASI. Logo Bank Dunia. REUTERS/Johannes P. Christo


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Dunia (World Bank) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kembali ke zona positif pada tahun 2021, setelah terkontraksi 2,07% yoy. 

Dalam laporannya, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini tumbuh 4,4%. Pertumbuhan kembali berlanjut pada tahun depan dan diperkirakan angka pertumbuhan tahun 2022 bisa menyentuh 5,0%. 

Perkiraan ini meningkat 0,2% dari prediksi Bank Dunia sebelumnya pada bulan Januari 2021 yang sebesar 4,8%. 

Meski angkanya meningkat, Bank Dunia memberi catatan bahwa peningkatan angka pertumbuhan ekonomi tak serta merta membuka lapangan pekerjaan bagi sektor-sektor tertentu. 

Baca Juga: BI akan minta desain acuan Central Bank Digital Currency di pertemuan G20

“Sektor-sektor jasa yang tidak bernilai tambah (low value-added services) seperti perdagangan, transportasi, dan di bidang jasa ramah tamah (hospitality), akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk pulih,” ujar Bank Dunia dalam laporan yang diterima Kontan.co.id, Rabu (16/6). 

Bank Dunia juga menyarankan Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya tetap waspada tentang adanya ketidakpastian yang membayangi, terutama masih dari kasus Covid-19 yang diperkirakan meningkat di sejumlah wilayah. 

Untuk itu, Bank Dunia mengimbau otoritas untuk melakukan perbaikan penanganan pandemi. Karena saat ini program vaksinasi terpantau masih lambat, bahkan ada varian baru Covid-19. 

Pemulihan ekonomi nantinya masih akan sangat bergantung dari kapabilitas masing-masing negara, termasuk Indonesia dalam menjalankan komitmen vaksinasi, besarnya ketergantungan dari perekonomian negara lain, juga kondisi dalam negeri. 

“Meningkatkan jumlah vaksinasi dipercaya akan menurunkan jumlah kasus pada tahun 2022 dan bahkan 2023 di seluruh daerah ekonomi, termasuk Indonesia,” tandas Bank Dunia. 

Selanjutnya: Penjelasan BPS terkait melesatnya impor pada Mei 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×