kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Danamon Proyeksikan Defisit Transaksi Berjalan Tahun 2022 Capai 0,5% dari PDB


Kamis, 15 September 2022 / 18:36 WIB
Bank Danamon Proyeksikan Defisit Transaksi Berjalan Tahun 2022 Capai 0,5% dari PDB
ILUSTRASI. Neraca perdagangan Indonesia kembali mencetak surplus pada bulan Agustus 2022. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/foc.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia kembali mencetak surplus pada bulan Agustus 2022. Badan Pusat Statisik (BPS) mencatat, keuntungan neraca perdagangan barang pada bulan laporan sebesar US$ 5,76 miliar.

Adapun surplus neraca perdagangan pada bulan Agustus 2022 ini, mengantarkan Indonesia untuk mencetak surplus selama 28 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.  Surplus pada bulan Juli 2022 ini didorong oleh nilai ekspor yang lebih tinggi dari nilai impor. Adapun nilai ekspor pada Agustus 2022 tercatat US$ 27,91  miliar, sedangkan impor tercatat sebesar US$ 22,15 miliar.

Analis Makroekonomi Bank Danamon Irman Faiz mengatakan surplus perdagangan Indonesia pada Agustus 2022 didukung oleh pemulihan impor yang lambat. Adapun ekspor pada Agustus 2022 tumbuh melambat dari bulan sebelumnya.

Baca Juga: BPS Sebut Harga Komoditas Unggulan Indonesia Anjlok pada Agustus 2022

"Perlambatan ekspor terutama disebabkan oleh harga batubara dan produk kimia yang lebih rendah, sementara volume tetap meningkat," ujar Faiz kepada Kontan.co.id, Kamis (15/9).

Di sisi lain, impor naik 32,8% secara tahunan menjadi US$ 22 miliar di Agustus 2022, atau melambat dari 39,9% secara tahunan di Juli 2022. Dilihat dari rinciannya, impor barang konsumsi tetap melamah meskipun mengalami perbaikan, atau terkontraksi sebesar 2% secara tahunan.

Sementara itu, impor bahan baku dan barang modal tumbuh dua digit, masing-masing 35,4% dan 46,7% secara tahunan. Hal ini sejalan dengan aktivitas manufaktur yang lebih kuat (PMI Manufaktur Agustus 2022 : 51,7) serta penjualan kendaraan yang menguat.

"Berdasarkan angka tersebut, konsumsi rumah tangga untuk barang tahan lama masih tertahan, namun masih dalam jalur yang membaik," kata Faiz.

Faiz bilang, Indek kepercayaan konsumen tumbuh di atas 50% dalam dua bulan terakhir, sementara penjualan ritel terus tumbuh di atas 5%. Hal ini mengindikasikan bahwa konsumsi rumah tangga akan segera mendorong impor konsumsi.

Baca Juga: Neraca Perdagangan Indonesia Agustus 2022 Surplus US$ 5,76 Miliar

Dari sisi ekspor, penurunan harga komoditas terus memperlambat kinerja ekspor, meskipun peningkatan volume telah meredam dampak harga. Sehingga dengan perlambatan ekonomi global, dirinya memperkirakan volume akan mengalami penurunan ke depannya.

"Secara keseluruhan kami memperkirakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) sebesar 0,5% PDB di tahun ini," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×