Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menugaskan Perum Bulog untuk membeli jagung petani dengan harga Rp 5.500/kg pada periode musim panen raya jagung pada tahun ini.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan alias Zulhas menyebut pada tahun ini Bulog ditugaskan untuk menyerap sebanyak 1 juta ton jagung.
Dalam rangka percepatan itu, Pemerintah juga menetapkan persyaratan rafaksi, dimana jagung yang bisa dibeli Bulog harus memenuhi persyaratan kadar air maksimal 18-20%. Persyaratan ini dirubah dari sebelumnya kadar air jagung ditetapkan maksimal 14%.
"Dulu sudah disepakati untuk dibeli Rp 5.500 cuma ada kendala, maka disepakati tadi diperlukan rafaksi antara 18-20% untuk kadar air jagung agar bisa dibeli Rp 5.500/kg," kata Zulhas dalam Konferensi Pers di Kantornya, Kamis (12/6).
Selain itu, pihaknya juga meminta kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk menyiapkan anggaran pembelian jagung.
Menurutnya, untuk memenuhi target penyerapan jagung petani sebesar 1 juta ton, maka Bulog perlu suntikan anggaran sebesar Rp 6 triliun.
Baca Juga: Amran Sulaiman Pecat Dua Pegawai Kementan, Diduga Lakukan Pungli hingga Rp 29 Miliar
"Nah Bulog akan bisa bekerja kalau sudah ada anggarannya, anggarannya belum ada. Jadi kita minta (Kemenkeu), ya sudah ada dirjen anggaran di sini," ujarnya.
Sebelumnya, Badan Pangan Nasional (Bapanas) resmi menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) jagung di tingkat petani Rp 5.500 per kilogram (kg), naik dari sebelumnya Rp 5.000 per kg.
Kebijakan itu tertuang dalam Keputusan Kepala Bapanas Nomor 18 Tahun 2025 dan menjadi dasar bagi Perum Bulog dalam menyerap hasil panen petani guna memperkuat stok Cadangan Jagung Pemerintah (CJP).
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga sekaligus mendukung kesejahteraan petani. Langkah ini juga selaras dengan upaya pemerintah dalam mendorong swasembada pangan nasional.
"Penetapan HPP jagung ini berdasarkan hasil Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Menko Bidang Pangan pada awal Januari lalu. Saat itu disepakati bahwa kenaikan HPP jagung menjadi Rp 5.500 per kg akan diberlakukan mulai awal Februari, dengan mempertimbangkan musim panen jagung,” ujar Arief dalam keterangan resminya, Jum'at (7/2).
Arief menambahkan bahwa harga ini ditetapkan untuk melindungi petani dari fluktuasi harga yang merugikan serta memastikan jagung tetap kompetitif bagi industri hilir.
"Dengan HPP sebesar Rp 5.500 per kg, diharapkan keseimbangan antara produsen dan konsumen dapat tetap terjaga," tambah Arief.
Berdasarkan data Kerangka Sampel Area (KSA) dari Badan Pusat Statistik (BPS), proyeksi produksi jagung pipilan kering kadar air 14% pada triwulan pertama 2025 diperkirakan meningkat sebesar 1,4 juta ton atau 41,38% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Produksi pada Januari 2025 diperkirakan mencapai 1,33 juta ton, Februari 1,39 juta ton, dan Maret 2,08 juta ton, dengan total produksi triwulan pertama sebesar 4,81 juta ton. Sebagai perbandingan, produksi jagung pada triwulan pertama 2024 hanya mencapai 3,40 juta ton.
Baca Juga: Bapanas: Bansos Beras Menyasar 18,3 Juta Keluarga Penerima Manfaat
Selanjutnya: Pep Guardiola Menangis untuk Gaza! Apa yang Terjadi di Gaza Melukai Tubuh Saya
Menarik Dibaca: 5 Minuman untuk Membersihkan Hati yang Kotor Secara Alami, Mau Coba?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News