kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.866.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.535   -35,00   -0,21%
  • IDX 7.040   60,28   0,86%
  • KOMPAS100 1.021   8,73   0,86%
  • LQ45 796   9,34   1,19%
  • ISSI 222   1,58   0,72%
  • IDX30 416   6,84   1,67%
  • IDXHIDIV20 491   8,63   1,79%
  • IDX80 115   1,37   1,20%
  • IDXV30 117   0,85   0,73%
  • IDXQ30 136   2,16   1,62%

Cadangan Beras Pemerintah Capai 3,7 Juta ton, Bulog: Yang Rusak Kecil


Kamis, 15 Mei 2025 / 15:37 WIB
Cadangan Beras Pemerintah Capai 3,7 Juta ton, Bulog: Yang Rusak Kecil
ILUSTRASI. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/wpa. Perum Bulog memastikan tetap menjaga kualitas beras di gudang meskipun serapan beras terus meningkat.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - KARAWANG. Perum Bulog memastikan tetap menjaga kualitas beras di gudang meskipun serapan beras terus meningkat. 

Ketua Dewan Pengawas (Dewas) Perum Bulog Sudaryono mengatakan saat ini cadangan beras pemerintah (CBP) yang tersimpang di gudang Bulog mencapai 3,7 juta ton. Jumlah tersebut merupakan capaian tertinggi sejak Bulog berdiri. 

Sudaryono memastikan beras yang tersimpan tak akan turun mutu. Jika pun ada yang rusak menurutnya persentasenya masih dalam batas toleransi. 

"Misalnya kita punya 3,7 juta ton, kemudian rusak 10 ton atau rusak 50 ton kan kecil ya. Bukan berarti kita mengecilkan arti dari beras jadi makanan pokok kita, bukan. Tapi secara persentase memang kecil sekali," ujar Sudaryono dalam kunjungan ke SPP Perum Bulog di Karawang, Kamis (15/5). 

Sudaryono menjelaskan Bulog memiliki skema khusus dalam menjaga mutu beras. Sehingga dapat meminimalisir kerusakan karena waktu simpan. 

Sudaryono juga menegaskan jika ada beras yang rusak di gudang akan segera dibereskan. Untuk itu, masyarakat tak perlu khawatir dengan kualitas beras yang akan di distribusikan ke masyarakat. 

Baca Juga: Bulog Telah Serap 2,1 Juta Ton Beras Petani

"Jadi ini satu hal yang nggak perlu dikhawatirkan. Jadi no worry lah kalau gitu," ujar Sudaryono. 

Pengamat pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori mengatakan pemerintah harus menjamin ruang penyaluran yang pasti di Bulog. 

“Stok ini tidak kecil. Stok lebih dari 3 juta ton itu bisa memunculkan potensi bahaya kalau tidak jelas peruntukannya,” kata Khudori dalam keterangannya, Minggu (27/4). 

Khudori menjelaskan, beras merupakan barang yang tidak tahan lama. Sebaik apa pun penyimpanannya di gudang, kualitas beras bisa turun, bahkan rusak.

Idealnya, beras hanya disimpan selama empat bulan. Lebih dari itu, harus disalurkan agar tidak turun mutu atau rusak. 

Terlebih, ia berujar, stok besar di Gudang Bulog juga terjadi karena ada sisa stok tahun lalu yang mencapai 1,8 juta ton

“Jika beras rusak, pasti Bulog yang akan disalahkan. Padahal, itu bukan semata-mata kesalahan Bulog. Beras rusak, itu salah satunya karena kontribusi kebijakan,” tambah dia. 

Khudori menegaskan perlunya menyiapkan ruang penyaluran yang pasti serta potensi beras rusak jika hanya jadi timbunan di gudang tanpa penyaluran yang jelas. 

"Apakah dengan cara menumpuk beras juga bisa ditafsirkan produksi melimpah lalu swasembada? Jangan begitu, lah,” jelasnya. 

Baca Juga: Bulog Berburu Ribuan Gudang Penyimpanan Beras

Selanjutnya: BUMN Agrinas Bakal Kelola Food Estate, Pengamat Wanti-Wanti Tantangannya!

Menarik Dibaca: Promo Guardian Super Hemat 15-28 Mei 2025, Tambah Rp 1.000 Dapat 2 Dove Sabun Cair

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×