Reporter: kompas.com | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan bakal menggelar rapat khusus membahas beras oplosan pada Jumat mendatang.
Adapun beras oplosan itu ditemukan beberapa waktu lalu oleh sejumlah kementerian di bawah koordinasinya.
"Hari Jumat saya rapat itu," kata Zulkifli Hasan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (23/7/2025).
Pria yang karib disapa Zulhas ini mengaku akan mengumpulkan satuan tugas (Satgas) Pangan hingga aparat penegak hukum dalam rapat tersebut.
"Dengan seluruhnya, Satgas, penegak hukum, kementerian terkait," ucap dia.
Baca Juga: Rapat dengan Komisi XI Tertutup, Bos Danantara: Banyak Hal Belum Bisa Kami Paparkan
Sebelumnya diberitakan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa beras oplosan beredar bahkan sampai di rak supermarket dan minimarket, dikemas seolah-olah premium, tetapi kualitas dan kuantitasnya menipu.
Beberapa merek menjual kemasan 5 kilogram, padahal isinya hanya 4,5 kilogram.
Banyak juga yang mengeklaim sebagai beras premium, padahal mutunya biasa saja.
Setelah temuan ini terungkap, beberapa minimarket mulai menarik produk oplosan dari rak.
Meski begitu, data dan bukti pelanggaran tetap ditindaklanjuti penegak hukum.
Amran mencatat, praktik oplosan bisa merugikan konsumen hingga Rp 99 triliun per tahun.
“Ini kan merugikan masyarakat Indonesia, itu kurang lebih Rp 99 triliun, hampir Rp 100 triliun kira-kira, karena ini terjadi setiap tahun.
Katakanlah 10 tahun atau 5 tahun, kalau 10 tahun kan Rp 1.000 triliun, kalau 5 tahun kan Rp 500 triliun, ini kerugian," paparnya.
Kemudian, pemerintah langsung menindaklanjuti isu tersebut dengan melaporkan kasus beras oplosan itu ke Kapolri dan Jaksa Agung, berharap proses penegakan hukum berjalan cepat dan memberi efek jera kepada para pelaku. Masalah ini bahkan menjadi sorotan Presiden Prabowo Subianto.
Prabowo berang mendengar laporan itu, mengingat telah merugikan masyarakat sekitar Rp 100 triliun tiap tahun.
Kepala Negara lantas meminta Jaksa Agung ST Burhanuddin dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengusutnya.
"Saya minta Jaksa Agung sama Kapolri usut dan tindak. Ini pidana," pinta Prabowo saat meluncurkan Koperasi Desa Merah Putih di Klaten, Jawa Tengah, dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (21/7/2025).
"Dan saya dapat laporan kerugian yang dialami oleh ekonomi Indonesia, kerugian oleh bangsa Indonesia, kerugian oleh rakyat Indonesia adalah Rp 100 triliun tiap tahun," imbuh Prabowo.
Baca Juga: Pemerintah Jadikan Gabungan Kelompok Tani Jadi Titik Distribusi Pupuk Subsidi
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jumat Ini, Zulhas Bakal Kumpulkan Satgas hingga Penegak Hukum Bahas Beras Oplosan", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2025/07/23/20351791/jumat-ini-zulhas-bakal-kumpulkan-satgas-hingga-penegak-hukum-bahas-beras.
Selanjutnya: Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Optimasi PLTP Ulubelu, Simak Pandangan Analis
Menarik Dibaca: Fitur Lifestyle Hadir di PLN Mobile, Perluas Layanan ke Ranah Hiburan dan Gaya Hidup
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News