kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Badan Ketahanan Pangan respons Presiden Jokowi soal operasi pasar secara intensif


Jumat, 28 Desember 2018 / 16:05 WIB
Badan Ketahanan Pangan respons Presiden Jokowi soal operasi pasar secara intensif
ILUSTRASI. Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Agung Hendriadi (kanan) memaparkan rencana Gelar Pangan Nusantar


Reporter: Kiki Safitri | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Terkait dengan kenaikan harga beras medium 0,4% atau Rp 45 per kg dan beras premium 0,04%, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan volume operasi pasar ditingkatkan. Hal ini disampaikan Jokowi kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution Kamis (27/12).

Agung Hendriadi, Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kemtan) mengatakan, saat ini stok Bulog 2,2 juta ton cukup untuk Operasi Pasar. 
"Jadi selama ini stok beras Bulog sampai dengan hari ini aman. Kalau dari bulog stok 2,2 juta ton untuk CB dan itu di gunakan untuk operasi pasar seperti instruksi pak Jokowi, saya yakin Bulog juga sudah melakukan bersama dengan food station," kata Agung di Kementerian Pertanian, Jumat (28/12).

Darmin mengatakan stok beras Bulog yang hampir mencapai 3 juta ton saat ini, untuk menggelontorkan beras 6.000 hingga 15.000 ton per hari bukanlah sebuah masalah bagi Bulog.

Namun demikian Agung menilai bahwa Bulog tidak mampu menggelontorkan sebanyak itu. Hal ini mengingat bahwa kapasitas pasar tidak mencukupi. "Operasi pasar itu sehari cuma 4.000 ton sekarang. Memang kita targetkan sehari 15.000 ton, tapi bulog enggak mampu. Jadi bulog mau menetrasi pasar dengan memasukkan 15.000 ton itu enggak masuk karena barang banyak di pasar, jadi sehari cuma 4.000 untuk Operasi pasar," ujar Agung.

Agung menyarankan bahwa untuk memaksimalkan operasi pasar, sebaiknya Bulog mencari titik-titik operasi pasar yang masih kurang untuk menggelontorkan CBP (Cadangan Beras Pemerintah).

"Bulog harus melihat dimana titik-titik mereka bisa operasi lebih banyaj. Karena untuk DKI, food station mengatakan stok dua kali lipat dari normal dan kalau mau di beri beras lagi kan enggak mungkin," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×