Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Erlina Burhan optimistis Indonesia bisa menuju endemi Covid-19 dengan cepat. Syaratnya, kata dia, mengakselerasi cakupan vaksin booster di atas 50 persen sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) dan disiplin protokol kesehatan, yakni memakai masker seperti yang dianjurkan.
"Saya cukup optimis (terjadi endemi) dengan syarat bahwa cakupan imunisasi booster naik meninggi di atas 50 persen dan masyarakat terbiasa memakai masker, terutama di keramaian dan ruang tertutup," kata Erlina dalam Talkshow BNPB secara daring, Senin (19/9/2022).
Erlina mengungkapkan, sejauh Ini Indonesia belum memasuki fase endemi lantaran terdapat beberapa indikator yang belum tercapai.
Baca Juga: UPDATE Covid-19 Indonesia, 19 September: Tambah 1.620 Kasus Baru, Meninggal 23
Untuk menuju endemi, laju penularan kasus harian harus kurang dari 5 persen, angka kasus aktif kurang dari 5 persen, tingkat kematian (fatality rate) sekitar 2 persen, dan tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy ratio/BOR) kurang dari 5 persen.
Adapun Indonesia, kata Erlina, angka kasus positif masih di kisaran 5,8 persen dan tingkat kematian masih sekitar 2,7 persen.
Satu-satunya indikator yang sudah terpenuhi adalah tingkat keterisian tempat tidur di bawah 5 persen. "Jadi sudah ada salah satu syarat yang terpenuhi. Jadi ini kalau bisa kita penuhi positivity rate-nya rendah, laju transmisi kurang dari 1 persen, BOR kurang dari 5 persen. Ini diamati dalam waktu 6 bulan, kemudian suatu negara bisa mengatakan kita sudah memasuki fase endemi," ujar Erlina.
Sementara itu, Peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Budiman Bela SpMK (K) menuturkan, fase endemi juga bisa tercapai bila pemeriksaan (testing) Covid-19 ditingkatkan.
Baca Juga: Joe Biden Sebut Pandemi Covid-19 Sudah Berakhir, Ini Tandanya
Apalagi, kata dia, masyarakat saat ini makin lengah dan tidak berusaha memeriksakan diri ke rumah sakit bila menghadapi gejala Covid-19. Hal ini menimbulkan penularan yang berisiko, utamanya untuk kelompok rentan dan lansia.
"Saya masih punya kekhawatiran dari segi testing karena masyarakat mulai lengah dan kemudian tidak memeriksakan dirinya. Meninggal di rumah, tidak diketahui akibat infeksi Covid-19. Masyarakat perlu terus-menerus kita ingatkan," tutur dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Satgas: RI Masuk Fase Endemi Covid-19 asal Vaksinasi "Booster" Capai 50 Persen"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News