Sumber: Antara | Editor: Adi Wikanto
Cirebon. Arus mudik pada Minggu siang di Tol Cikopo-Palimanan mulai berjalan normal sejak Minggu (3/7) siang dengan jarak tempuh rata-rata 3 jam. Sementara pada Sabtu (2/7) malam, pemudik harus berjuang sampai lima jam lebih guna melintasi jalan tol itu.
Pantauan di lapangan, usai sahur sekitar pukul lima pagi gelombang kendaraan tampak lebih padat karena kendaraan kembali mulai bergerak di sejumlah rest area di Tol Jakarta-Cikampek dan sejumlah titik perhentian di pinggir jalan tol. Namun kondisi padat merayap hanya berlangsung dari Kilometer 50 sampai kilometer 58, setelah itu kepadatan mencair sampai memasuki Gardu Tol Cikopo.
Kepadatan arus lalu lintas bervariasi sepanjang jalur Tol Cipalo dimulai dari antrian pada kilometer 110 sampai tiga kilometer kemudian lalu mencair dan kembali padat di kilometer 121. Titik antrian lain dimulai pada kilometer 145 dan sempat terhenti total beberapa menit di kilometer 148.
Variasi kepadatan kini lebih banyak disebabkan adanya kendaraan yang keluar masuk di rest area di kilometer 130 dan 186 serta adanya kendaraan yang berhenti di bahu jalan.
Dua lajur tol Cipali akhirnya tidak cukup menampung kendaraan pemudik sehingga muncul lajur ketiga di bahu jalan yang sebenarnya dilarang karena berbahaya. Polisi di Kilometer 131 dengan memakirkan kendaraanya berupaya mengembalikan lajur menjadi dua, namun satu kilometer kemudian kembali menjadi tiga lajur sampai pintu Tol Palimanan.
Banyaknya bahu jalan yang bergelombang selepas kilometer 131 membuat seringkali kendaraan nyaris berserempetan akibat kendaraan di lajur bahu jalan berusaha bergerak ke kanan menghindari lubang yang dalam. Ada juga kendaraan yang sempat oleng karena menabrak lubang dengan kecepatan tinggi.
Antrean kendaraan di Pintu Tol Palimanan yang Sabtu malam mencapai lima kilometer, akhirnya makin mencair dan pada Minggu pukul 12.00 WIB hanya terjadi antrean sepanjang 1,5 kilometer.
Keberadaan puluhan pedagang asongan mulai kilometer 180 sampai 183 yang menjajakan dagangan di bahu jalan berpotensi menyebabkan kecelakaan, apalagi kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi.
Sebenarnya antrean kendaraan di pintu Tol Palimanan bisa lebih cair jika waktu transaksi dipersingkat dengan mempersiapkan uang pas, mengindari banyak bertanya kepada petugas dan kehandalan penerapan sistem e-toll.
Antara yang menggunakan e-toll dari Karawang Timur terpaksa berhenti lebih lama karena sistem e-toll sedang eror, sementara supir belum siap dengan uang tunai. Petugas di Gardu 07 juga secara lalai tidak memberikan bukti pembayaran, bahkan menetapkan tarif Rp108 ribu, padahal kendaraan masuk dari Gerbang Tol Karawang Timur.
Banyak pemudik yang juga kecewa karena nomor info layanan Tol Cipali seperti yang ada di brosur yaitu 0260-7600600 sulit dihubungi untuk mencari informasi dan mengajukan keluhan.
PT Lintas Marga Sedaya (LMS), operator jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) mencatat volume kendaraan di tol Cipali pada H-3 telah mendekati prediksi volume puncak arus mudik yang diperkirakan mencapai 65 ribu kendaraan per hari.
Wakil Direktur Utama PT LMS, Hudaya Arryanto mengatakan volume kendaraan dari arah Jakarta yang keluar di gerbang tol (GT) Palimanan pada pada H-3 (2 Juli pukul 06.00 WIB hingga 3 Juli pukul 06.00 WIB) sebanyak 60.800 kendaraan per hari.
"Angka ini naik sekitar 3 persen dari hari sebelumnya yang tercatat 58.800 kendaraan per hari," kata Hudaya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News