kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Artha Graha minat garap proyek tanggul raksasa


Jumat, 15 November 2013 / 17:43 WIB
Artha Graha minat garap proyek tanggul raksasa
ILUSTRASI. Kemenkeu Catat, Realisasi Penerimaan Cukai Rp 121,5 Triliun pada Semester I 2022


Reporter: Fahriyadi | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Artha Graha Network, tampaknya makin agresif untuk menggarap proyek infrastruktur besar.

Setelah masuk dalam pengerjaan megaproyek Jembatan Selat Sunda (JSS), kini konglomerasi bisnis milik Tomy Winata itu mengincar proyek tanggul raksasa atau Giant Sea Wall di utara Jakarta.

Winarjono, Direktur PT Graha Banten Lampung Sejahtera (GBLS) konsorsium proyek JSS yang merupakan anak perusahaan Artha Graha Network, mengatakan, peminat proyek Giant Sea Wall ini adalah PT Bangungraha Sejahtera Mulia (BSM) yang berada dalam GBLS.

"Saat ini masih sebatas minat saja mau menangani proyek ini, kami punya konsep dan diharapkan pembangunannya bisa di integrasikan dengan JSS," ujar Winarjono, Jumat (15/11).

Dia mengatakan, pada Kamis (14/11) kemarin, pihak GBLS sudah menyampaikan konsep kepada Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

Menurut Winarjono, alasan perusahaannya meminati proyek Giant Sea Wall, salah satunya karena memiliki karakteristik yang  mirip dengan proyek JSS, yakni hydro engineering.

"Kalau kami mendapat kesempatan ikut dalam proyek ini, kami akan fokus. Tapi, dipastikan tak akan ganggu proyek JSS," imbuh dia.

Menteri PU, Djoko Kirmanto mengakui, telah terjadi pertemuan dengan pihak Artha Graha Network yang telah mengajukan ide dan minatnya ikut dalam proyek bernilai ratusan triliun ini.

"Mereka mengajukan konsep dan ternyata idenya sama dengan ide pemerintah soal Giant Sea Wall, makanya saya menyambut baik jika mereka ingin bantu," kata Djoko.

Menurut Djoko, arti kata membantu itu memiliki pengertian bahwa proyek tersebut dikerjakan bersama-sama dengan pemerintah. “Kami oke saja,” imbuh Djoko.

Kendati menyambut baik keinginan pihak Artha Graha Network, namun Djoko belum bisa memutuskan dan segera melaporkan kepada Presiden agar bisa diputuskan.

Hal lain yang paling penting adalah pihak Artha Graha mengusulkan agar proyek jumbo ini tidak didanai oleh pemerintah, melainkan pihak swasta. Tujuannya adalah agar swasta bisa ambil keuntungan dari proyek ini.

Djoko pun memastikan, datangnya minat swasta ini tidak mengubah persiapan yang sedang dilakukan pemerintah atas proyek ini. Saat ini persiapan pemerintah masih terus jalan dan dikerjakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×