kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.419   -1,00   -0,01%
  • IDX 7.142   47,35   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,35   1,00%
  • LQ45 812   9,11   1,13%
  • ISSI 224   1,07   0,48%
  • IDX30 424   4,24   1,01%
  • IDXHIDIV20 503   1,58   0,32%
  • IDX80 117   1,28   1,11%
  • IDXV30 119   0,08   0,07%
  • IDXQ30 139   1,16   0,84%

Artha Graha minat garap proyek tanggul raksasa


Jumat, 15 November 2013 / 17:43 WIB
Artha Graha minat garap proyek tanggul raksasa
ILUSTRASI. Kemenkeu Catat, Realisasi Penerimaan Cukai Rp 121,5 Triliun pada Semester I 2022


Reporter: Fahriyadi | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Artha Graha Network, tampaknya makin agresif untuk menggarap proyek infrastruktur besar.

Setelah masuk dalam pengerjaan megaproyek Jembatan Selat Sunda (JSS), kini konglomerasi bisnis milik Tomy Winata itu mengincar proyek tanggul raksasa atau Giant Sea Wall di utara Jakarta.

Winarjono, Direktur PT Graha Banten Lampung Sejahtera (GBLS) konsorsium proyek JSS yang merupakan anak perusahaan Artha Graha Network, mengatakan, peminat proyek Giant Sea Wall ini adalah PT Bangungraha Sejahtera Mulia (BSM) yang berada dalam GBLS.

"Saat ini masih sebatas minat saja mau menangani proyek ini, kami punya konsep dan diharapkan pembangunannya bisa di integrasikan dengan JSS," ujar Winarjono, Jumat (15/11).

Dia mengatakan, pada Kamis (14/11) kemarin, pihak GBLS sudah menyampaikan konsep kepada Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

Menurut Winarjono, alasan perusahaannya meminati proyek Giant Sea Wall, salah satunya karena memiliki karakteristik yang  mirip dengan proyek JSS, yakni hydro engineering.

"Kalau kami mendapat kesempatan ikut dalam proyek ini, kami akan fokus. Tapi, dipastikan tak akan ganggu proyek JSS," imbuh dia.

Menteri PU, Djoko Kirmanto mengakui, telah terjadi pertemuan dengan pihak Artha Graha Network yang telah mengajukan ide dan minatnya ikut dalam proyek bernilai ratusan triliun ini.

"Mereka mengajukan konsep dan ternyata idenya sama dengan ide pemerintah soal Giant Sea Wall, makanya saya menyambut baik jika mereka ingin bantu," kata Djoko.

Menurut Djoko, arti kata membantu itu memiliki pengertian bahwa proyek tersebut dikerjakan bersama-sama dengan pemerintah. “Kami oke saja,” imbuh Djoko.

Kendati menyambut baik keinginan pihak Artha Graha Network, namun Djoko belum bisa memutuskan dan segera melaporkan kepada Presiden agar bisa diputuskan.

Hal lain yang paling penting adalah pihak Artha Graha mengusulkan agar proyek jumbo ini tidak didanai oleh pemerintah, melainkan pihak swasta. Tujuannya adalah agar swasta bisa ambil keuntungan dari proyek ini.

Djoko pun memastikan, datangnya minat swasta ini tidak mengubah persiapan yang sedang dilakukan pemerintah atas proyek ini. Saat ini persiapan pemerintah masih terus jalan dan dikerjakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×