Reporter: Dwi Nur Oktaviani | Editor: Edy Can
JAKARTA. Bekas Hakim Konstitusi Arsyad Sanusi pernah meminta panitera Mahkamah Konstitusi (MK) bertemu dengan calon legislatif Partai Hanura, Dewi Yasin Limpo. Permintaan Arsyad ini disampaikan saat menelpon mantan Panitera Mahkamah Konstitusi (MK) Zaenal Arifin.
Zaenal mengaku pernah ditelpon dua kali oleh Asryad pada 16 Agustus 2009 silam. "Sebelumya dia (Arsyad) menelpon jam 12-an. Saya sedang pergi. Pak Arsyad telpon saya lagi jam 3 sore. Bahwa ibu Dewi Yasin Limpo ingin ketemu," katanya dalam rapat kerja Panitia Kerja (Panja) Mafia Pemilu, Kamis (30/6).
Namun, Zaenal menolak permintaan itu. Dia beralasan permintaan Arsyad itu tidak sesuai dengan kode etik panitera MK.
Setelah menolak, Zaenal mengaku pulang ke rumah. Sesampainya di rumah pukul 20.00 WIB, teryata Dewi Yasin Limpo datang.
Menurutnya, Dewi datang untuk meminta kursi. Lalu, Zaenal pun menjawab, masalah itu merupakan urusan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Ketua Panja Mafia Pemilu Chairuman Harahap mempertegas pernyataan Zaenal tersebut. "Artinya Anda bertemu dengan Dewi kan?," tegas Politisi Golkar itu.
Zaenal pun mengiyakan. Namun, dia menegaskan tidak pernah mendapat iming-iming apa pun dari Dewi. "Demi Allah saya tidak pernah mendapat imging-iming dari Dewi Yasin Limpo dan tidak ada tekanan apapun dan dari siapapun," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News