Reporter: Bambang Rakhmanto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan Wanandi mengeluhkan lambatnya penerapan National Single Window (NSW) untuk barang. Padahal, menurutnya, penerapan NSW tersebut bakal mempermudah proses aliran barang dari pelabuhan ke tempat tujuan.
Sofjan mengatakan, pemerintah sebenarnya sudah berjanji menerapkan NSW untuk barang sejak jaman Menteri Keuangan Sri Mulyani. Asal tahu saja, Sri Mulyani telah menjabat sebagai menteri keuangan sejak 2006 silam. “Saya sering hadir ke acara launching NSW," katanya, saat dihubungi KONTAN, Rabu (23/3).
Menurut Sofyan, proses pemindahan barang yang lambat mengakibatkan turunnya daya saing pengusaha dalam negeri dengan pengusaha asing. Karena itu, dia mendesak pemerintah segera merealisasikan janjinya.
NSW merupakan sebuah sistem pengurusan dokumen ekspor dan impor elektronik. Dengan sistem ini, pengusaha yang ingin mengurus dokumen ekspor/impor tak lagi harus bertatap muka dengan petugas bea dan cukai, tetapi cukup duduk di depan komputer yang terkoneksi secara online dengan sistem NSW.
Menanggapi soal NSW yang berlarut-larut, Deputi Menteri Koordinator Perekonomian Bidang Perindustrian dan Perdagangan Edy Putra Irawady menjelaskan, penerapan NSW untuk kargo atau barang bakal rampung tahun ini. Sebelumnya, dia mengaku sedang melakukan studi banding di Jepang. “Kami diskusi dengan bea cukai Jepang dan sembilan instansi Jepang untuk membahas fully integrated single window system,” akunya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News