kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah Jajaki 20 Pelabuhan Utama Miliki NSW


Rabu, 03 Februari 2010 / 16:51 WIB


Reporter: Hans Henricus | Editor: Tri Adi

JAKARTA. Pemerintah sedang menggodok rencana penerapan National Single Window (NSW) di pelabuhan utama di Indonesia. Pemerintah menargetkan paling tidak 20 pelabuhan utama yang akan memiliki sistem NSW. Menurut Deputi Menko Perekonomian bidang Industri dan Perdagangan, Edy Putra Irawady, saat ini Kementerian Perhubungan sedang mengkaji pelabuhan utama mana saja yang bisa menjalankan NSW.

"Kita tunggu saja angka pastinya dari Kementerian Perhubungan," ujar Edy usai diskusi mengenai perdagangan bebas ASEAN-China, Rabu (3/2). Kenapa hanya pelabuhan utama saja yang menerapkan NSW? Itu karena, jelas Edy, untuk menerapkan NSW harus memiliki fasilitas antara lain administrator pelabuhan, imigrasi, bea cukai, dan karantina. "Harus memiliki fasilitas hardware yang mendukung NSW di pelabuhan," jelasnya.

Mengacu data Kementerian Perhubungan, paling tidak ada lebih dari 20 pelabuhan utama di Indonesia. Contohnya, di pulau Sumatra ada pelabuhan Belawan, Dumai, Teluk Bayur, Boom Baru, dan Panjang. Di Pulau Jawa dan Bali, pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung Perak, pelabuhan Cirebon, Banten, Tanjung Emas, dan Tanjung Intan.

Kalimantan, ada pelabuhan Pontianak, Banjarmasin, Mekar Putih, dan Balikpapan. Sulawesi, yaitu pelabuhan Makasar dan Bitung. Nusa Tenggara, ada pelabuhan Tenau di Kupang. Maluku, ada pelabuhan Ambon serta pelabuhan utama di Papua antara lain Jayapura, Manokwari, Sorong, Biak, Fakfak.

Nantinya, Menteri Perhubungan yang akan mengeluarkan Surat Keputusan untuk menetapkan pelabuhan utama yang menerapkan NSW. Edy berharap, bulan depan sudah bisa diputuskan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×