Reporter: Indra Khairuman | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah mengutamakan alokasi belanja untuk perlindungan sosial, pertahanan dan keamanan sebagai prioritas utama dengan upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi tahun ini.
Chandra Wahjudi, Wakil Kedua Bidang Kebijakan Publik Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), berpendapat bahwa alokasi belanja pemerintah menunjukkan fokus kepada tiga hal utama.
“Alokasi porsi belanja tersebut mengindikasikan prioritas pemerintah tahun ini ada pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, pertahanan, dan keamanan,” ujar Chandra kepada Kontan.co.id, Rabu (21/5).
Baca Juga: Apindo Dorong Pemerintah Berikan Insentif untuk Dongkrak Daya Beli Masyarakat
Ia menjelaskan bahwa pencapaian target pertumbuhan ekonomi domestik sangat bergantung pada beberapa faktor kunci, termasuk efektivitas dalam pelaksanaan anggaran.
“Jika anggaran dialokasikan dengan efisien dan tepat sasaran akan menghasilkan multiplier effect yang kuat, seperti peningkatan konsumsi masyarakat dari MBG dapat menstimulus pertumbuhan ekonomi. Keamanan yang terus terjaga dengan baik juga memberikan dampak yang positif pada stabilitas ekonomi,” jelasnya.
Selain itu, Chandra juga menekankan pentingnya investasi sebagai pilar utama untuk pertumbuhan ekonomi di tengah tantangan global saat ini.
Baca Juga: Apindo Sarankan Relaksasi TKDN Jadi 25% Bersifat Sementara dan Diawasi Ketat
“Realisasi investasi baik PMA maupun PMDN juga menjadi salah satu faktor utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan masuknya investasi, maka akan tercipta lapangan kerja dan multiplier effect pada ekonomi,” tegas Chandra.
Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa kondisi eksternal juga berpengaruh terhadap keberhasilan pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2%-5,8%.
“Faktor eksternal seperti harga komoditas, perang dagang, dan stabilitas geopolitik juga akan memengaruhi pencapaian target pertumbuhan ekonomi,” tambahnya.
Baca Juga: Apindo Waspadai Lonjakan Biaya Logistik di Tengah Konflik India-Pakistan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News