kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.714.000   12.000   0,71%
  • USD/IDR 16.430   54,00   0,33%
  • IDX 6.647   -17,63   -0,26%
  • KOMPAS100 942   -8,98   -0,94%
  • LQ45 738   -9,69   -1,30%
  • ISSI 209   1,77   0,85%
  • IDX30 384   -5,57   -1,43%
  • IDXHIDIV20 461   -6,31   -1,35%
  • IDX80 107   -1,15   -1,06%
  • IDXV30 110   -0,84   -0,76%
  • IDXQ30 126   -1,79   -1,40%

APBN Kita Edisi Januari 2025 Ditunda, Sri Mulyani: Datanya Belum Stabil


Kamis, 13 Maret 2025 / 11:23 WIB
APBN Kita Edisi Januari 2025 Ditunda, Sri Mulyani: Datanya Belum Stabil
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan penjelasan alasan tidak dilakukan Konferensi Pers Edisi Januari 2025.ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nz


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan penjelasan alasan tidak dilakukan Konferensi Pers Edisi Januari 2025 yang seharusnya dilakukan pada bulan Februari 2025.

Sri Mulyani mengakui data yang masih belum stabil menjadi alasannya sehingga pihaknya belum mengumumkanrealisasi APBN per Januari 2025.

"Banyak pertanyaan dari teman-teman media kenapa waktu itu bulan Februari tidak dilakukan untuk bulan Januari, mungkin untuk menjelaskan beberapa hal yang memang terkait pelaksanaan APBN di awal tahun yang kita melihat datanya yang masih sangat belum stabil karena berbagai faktor," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita di Jakarta, Kamis (13/3).

Baca Juga: Defisit APBN Melebar, Capai Rp 31,2 Triliun Per Februari 2025

Oleh karena itu, Sri Mulyani masih menunggu sampai data cukup stabil sehingga bisa dilaporkan perkembangan kondisi keuangan negara kepada publik.

"Ini semua kita pertimbangkan untuk kita menunggu sampai data cukup stabil sehingga kami bisa memberikan suatu laporan mengenai pelaksanaan APBN KITA 2025 dengan dasar yg jauh lebih bisa stabil dan bisa diperbandingkan istilahnya mangga dengan mangga bandingnya, sehingga tidak terjadi kemungkinan terjadinya salah interpretasi," katanya.

Sebagai informasi, Kemenkeu mencatat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 mengalami defisit sebesar Rp 23,45 triliun atau 0,10% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada 31 Januari 2025.

Baca Juga: Realisasi APBN KiTa Januari-Februari 2025 Dirilis Besok, Defisit Makin Melebar?

Ini berbeda jika dibandingkan kondisi APBN pada 31 Januari 2024 yang mengalami surplus Rp 35,12 triliun atau 0,16% terhadap PDB.

Sementara itu, realisasi penerimaan pajak Januari 2025 hanya terkumpul Rp 88,89 triliun.

Angka ini turun hingga 41,86% dibandingkan realisasi Januari 2024 yang mencapai Rp 152,89 triliun.

Selanjutnya: Realme C75: Harga Baru di Maret 2025 dan Spesifikasi Lengkapnya

Menarik Dibaca: Promo Dunkin BCA Beli 8 Donut Gratis 4 Donut Classics dan Minuman, Khusus Hari Kamis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×