Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Topik apa yang paling banyak dicari orang Indonesia di mesin pencari Google? Dalam laporan terbarunya, Google mengungkap adanya pergeseran perilaku konsumen Indonesia.
Hal tersebut menunjukkan keinginan masyarakat Indonesia agar brand lebibh memahami perubahan kebutuhan mereka dan bahwa generasi baru makin menganggap penting kelestarian lingkungan.
Dalam laporan bertajuk Year in Search 2021: Look Back to Move Your Business Forward, merupakan edisi keempat dari panduan lengkap tentang tren konsumen, baik yang diamati di masyarakat luas maupun melalui lensa spesifik industri ini, mengungkapkan tema terbesar lanskap konsumen di tahun 2021 serta analisis mendalam terhadap sektor industri utama.
“Tahun 2021 adalah tahun untuk beradaptasi dengan perubahan yang terus terjadi dan untuk mengevaluasi kembali apa yang penting bagi kita sebagai individu dan sebagai penghuni Bumi,” jelas Head of Ads Marketing Google Indonesia Yolanda Sastra dalam jumpa pers virtual Year in Seacrh 2021, Selasa (22/2).
Yolanda menambahkan, orang Indonesia membuka Google Search untuk mencari ide dan inspirasi, tetapi juga untuk memahami perubahan dan tantangan yang dihadirkan oleh pandemi. Oleh karena itu, Google berharap laporan ini dapat membantu brand dan pemasar mengidentifikasi pergeseran utama perilaku konsumen dan apa yang harus diketahui ke depannya.
Baca Juga: Ini Gaji dan Bonus CEO Perusahaan Teknologi, Bos Apple Bawa Pulang Rp 1,4 Triliun
Disusun berdasarkan data Google Trends (Agustus 2020-Agustus 2021), eConomy 2021, dan Google Destination Insights (November 2020-Oktober 2021), laporan Google ini menunjukkan beberapa tren besar.
Pertama, orang Indonesia mengandalkan platform online untuk mencari dan membeli saat ingin berbelanja, bahkan saat tempat-tempat offline mulai buka kembali. Penelusuran “seller center” (pusat penjual) meningkat 69% dan “belanja cepat” naik 46%.
Kedua, orang Indonesia mencoba memaksimalkan pendapatan dengan berbagai cara baru sambil berusaha menghemat uang. Ini ditunjukkan dengan peningkatan penelusuran “saham pemula” yang sebesar 128%, serta kenaikan minat penelusuran untuk “kemasan ekonomis” yang sebesar 56%.
Ketiga, orang Indonesia ingin tahu apakah mereka berhubungan dengan brand yang menganggap penting praktik yang etis dan berkelanjutan. Penelusuran “cruelty-free” (bebas uji coba hewan) naik 65%, “carbon footprint” (jejak karbon) meningkat 114%, sedangkan “ramah lingkungan” meningkat 114%.
Keempat, keamanan online juga menjadi kekhawatiran yang bertambah besar, dengan kenaikan penelusuran “kebocoran data” sebesar 33% dan “berita bohong” sebesar 52%.
Selain itu, laporan Google juga menunjukkan bagaimana sejumlah sektor utama mengalami perubahan dalam periode satu tahun yang sama dari Agustus 2020-Agustus 2021.
Dari sektor perawatan kecantikan dan diri, orang Indonesia ingin tahu tentang jenis produk baru, dengan minat penelusuran naik 133% untuk “ceramides” dan lebih dari 30 kali lipat untuk “bakuchiol”. Perawatan pria juga mengalami peningkatan penelusuran untuk “serum pria” sebesar 57% dan facial wash men atau sabun muka pria sebesar 62%.
Selanjutnya, dari sektor keuangan, semakin banyak orang Indonesia berusaha menambah pengetahuan keuangan mereka untuk menyiapkan masa depan, dengan kenaikan penelusuran “belajar investasi” sebesar 83% dan “aplikasi investasi” sebesar 70%.
Dari sektor makanan dan minuman, orang Indonesia mencari opsi makanan yang lebih sehat, dengan penelusuran makanan “plant-based” yang naik 233% dan “susu rendah lemak” yang naik 69%.
Sektor media dan hiburan, game kian digemari, dengan peningkatan penelusuran “mabar online” sebesar 70%, “walkthrough video game” sebesar 30%, dan topik terkait kompetisi e-sport naik hingga 200%.
Sedangkan, dari sektor teknologi, ulasan online bertambah populer, dengan peningkatan penelusuran “rekomendasi hp” sebesar 38% dan “rekomendasi elektronik” sebesar 78%.
Serta, dari sektor transportasi dan perjalanan, Google mengamati konsumen di Indonesia kini menjadi lebih sadar akan pentingnya mengurangi emisi, dengan peningkatan penelusuran “electric car” (mobil listrik) sebesar 54%, “emisi mobil” sebesar 85%, dan “kendaraan ramah lingkungan” sebesar 230%.
Baca Juga: Induk Usaha Google Mencatat Rekor Penjualan US$ 75,3 Miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News