Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pemerintah Indonesia disarankan mengambil langkah-langkah strategis guna menarik lebih banyak penanaman modal asing langsung (foreign direct investment/FDI).
ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO) dalam laporan terbaru, Minggu (22/6), menyebut, salah satu kunci keberhasilan adalah menciptakan ekosistem yang mendukung investasi melalui penguatan rantai pasok lokal, peningkatan keterampilan tenaga kerja, pembangunan infrastruktur, serta kepastian regulasi.
AMRO menekankan bahwa menarik investor asing tidak cukup hanya dengan insentif fiskal, tetapi juga perlu dibarengi dengan dukungan struktural terhadap pelaku usaha domestik, khususnya sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Untuk itu, AMRO mendorong pemerintah memperluas inklusi keuangan dengan menyempurnakan program dukungan terhadap UMKM, termasuk dalam hal pembagian informasi kredit.
Baca Juga: Dorong Ekonomi, Indonesia Butuh Reformasi Pajak dan Efisiensi Belanja
Menurut AMRO, diperlukan upaya yang lebih besar agar UMKM bisa masuk ke sistem keuangan formal.
Caranya antara lain dengan memfasilitasi akses UMKM terhadap perangkat pembukuan, membantu kepatuhan pajak, dan memperluas penggunaan platform keuangan digital.
"Perluasan inklusi keuangan dengan menyempurnakan program dukungan UMKM dan peningkatan pembagian informasi kredit juga harus diupayakan," tulis AMRO dalam laporannya, Minggu (22/6).
Selain itu, AMRO menyoroti pentingnya penurunan biaya pinjaman bagi pelaku usaha.
Ini bisa dicapai melalui peningkatan akses data keuangan, baik lewat inisiatif pemerintah maupun swasta, perluasan sumber pendanaan dari lembaga nonbank, dan penguatan infrastruktur sistem kredit nasional.
Selanjutnya: Kementan Beberkan Strategi Seimbangkan Impor Sapi dengan Produksi Nasional
Menarik Dibaca: Kenapa Bunga Lili Perdamaian Tak Kunjung Mekar? Ini 5 Penyebab dan Solusinya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News