kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Anthonius Gunawan Agung peroleh penghargaan dan manfaat asuransi


Kamis, 04 Oktober 2018 / 18:57 WIB
Anthonius Gunawan Agung peroleh penghargaan dan manfaat asuransi
ILUSTRASI. Kerusakan bandara Mutiara Sis Al Jufri


Reporter: Puspita Saraswati | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anthonius Gunawan Agung, Petugas Air Traffic Controller (ATC) Bandara Mutiara Sis Aljufri yang gugur dalam bencana alam Palu (28/09) ketika sedang menjalankan tugasnya, hari ini Kamis (4/10) mendapatkan penghargaan Adikarya Dirgantara Pralabda.

Bertempat di Aula Gedung Lemhanas, Menteri Perhubungan RI dengan didampingi oleh Direktur Utama Airnav telah menyerahkan kepada Ahli Waris/Keluarga penganugerahan penghargaan Adikarya Dirgantara Pralabda kepada Almarhum Anthonius yang dilanjutkan dengan penyerahan manfaat asuransi oleh Direktur Utama Taspen Life, Maryoso Sumaryono.

Almarhum Anthonius terdaftar menjadi peserta Taspen Life sejak Juni 2018, adapun manfaat asuransi yang diserahkan kepada ahli waris Almarhum Anthonius dalam program Jaminan Hari Tua (Taspen Save) dan Program Kesehatan Pensiun (Taspen Group Annuity) tersebut total sebesar Rp 590,65 juta.

Maryoso Sumaryono selaku Direktur Utama Taspen Life menyampaikan ungkapan bela sungkawanya atas wafatnya Almarhum Anthonius saat menunaikan tugasnya sebagai Petugas ATC.

“Kami dari Taspen Life turut berduka untuk seluruh korban jiwa gempa di Palu,serta atas wafatnya Almarhum Anthonius. Manfaat asuransi yang kami serahkan kepada keluarga Almarhum tidak akan sebanding dengan duka yang dialami oleh keluarga. Namun kami mengharapkan, semoga dengan apa yang telah kami serahkan dapat bermanfaat untuk pihak keluarga,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Kamis (4/10).

Kisah heroik Anthonius berkembang luas di masyarakat karena keberaniannya untuk terus memandu pesawat Batik Air ID 6231 hingga lepas landas saat terjadi gempa di Palu.

Kala itu, Anthonius memastikan seluruh penumpang dalam maskapai tersebut dapat selamat walaupun harus mengorbankan nyawanya.

“Jika saja pesawat saya take off sepuluh detik lebih lama, maka saya tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi dengan 148 jiwa yang ada di dalam pesawat. Almarhum adalah satu-satunya orang yang saat itu dapat saya pinta pertolongannya untuk mendapatkan take off clearance. Atas hal tersebut saya secara pribadi memberikan penghargaan yang paling tinggi bagi Almarhum, penjaga angkasa, my guardian angel at Palu,” kata Capt. Ricosetta Mafella, Pilot Batik Air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×