kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Anis Matta dukung dana saksi parpol


Senin, 17 Februari 2014 / 19:35 WIB
Anis Matta dukung dana saksi parpol
ILUSTRASI. Perdagangan saham di sebuah kantor sekuritas.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta, menegaskan sangat penting pemerintah membiayai dana saksi saat pemungutan suara Pemilihan Umum Anggota Legiskatif (Pileg).

Menurut Anis, saksi partai politik adalah sumber konflik Pemilu. Anis mencontohkan satu partai hanya bisa membiayai saksi di 200 ribu TPS. Itu artinya partai tidak memiliki lagi di TPS yang lain. Padahal, TPS di Indonesia berjumlah 545.778 TPS.

"Suaranya bisa hilang di situ dan ini berpotensi menjadi sumber konflik. Ini nanti akan dibawa ke pusat. Di tengah ketidakpercayaan publik termasuk juga kapada MK (Mahkamah Konstitusi, red) ini rawan. Karena itu dana saksi ini harus kita anggap bukan sekedar dana politik tapi dana persatuan," ujar Anis di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Senin (17/2/2014).

Anis pun menegaskan bahwa dana saksi partai tersebut untuk menjaga kredibilitas Pemilu 2014 agar legitimasinya kuat.

"Kalau enggak, ini akan banyak konflik nanti karena sumber kecurangannya jelas," kata dia.

Anis mengakui ada partai yang dikategorikannya sebagai partai tajir sehingga tidak perlu mendapat suntikan dana segar dari pemerintah.

Namun, kata dia, banyak partai kecil yang tidak sanggup membiaya saksi di seluruh TPS. Untuk itu, PKS akan terus mendorong pemerintah untuk tidak ragu-ragu mengenai usulan tersebut.

"Ini akan menjadi sumber kecurangan dan efeknya pada legitimasi Pemilunya sendiri di tengah ketidakpercayaan terhadap MK sekarang ini. Ini juga sangat bahaya. Rawan. Ini masalah lama yang kita usung supaya dibayar Pemerintah," tukasnya.

Sekedar informasi, Pemerintah akan mengucurkan dana sekitar Rp 1,5 triliun untuk Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu). Sekitar Rp 800 miliar akan digunakan untuk mendanai relawan Bawaslu yaitu Mitra Pengawas Pemilu Lapangan (Mitra PPL) dan Rp 700 miliar untuk dana saksi partai politik. (Eri Komar Sinaga)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×