Reporter: Nindita Nisditia | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tim ahli dari pasangan bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan dan bakal calon wakil presiden (bacawapres) Muhaimin Iskandar mengungkap sejumlah pertimbangan dan strategi dalam mewujudkan target pertumbuhan ekonomi RI di level 5,5% sampai 6,5% apabila terpilih di Pilpres 2024.
Juru bicara sekaligus tim ekonomi pasangan Anies-Muhaimin, Thomas Lembong, mengatakan, target pertumbuhan ekonomi 5,5% sampai 6,5% untuk 2025-2029 dipilih Anies-Muhaimin karena angkanya masih terbilang realistis.
“Kami anggap itu realistis. Tahun depan (2024), sudah hampir pasti dunia akan masuk ke dalam resesi global, sehingga kondisi makro tidak terlalu kondusif, khususnya di awal-awal periode 2024-2029,” ucap Thomas kepada Kontan.co.id, Kamis (26/10).
Baca Juga: Arsjad Rasjid Komentari Rosan Roeslani yang Jadi Ketua Tim Kampanye Prabowo-Gibran
Thomas mengungkap, meskipun kondisi makro dunia tidak terlalu kondusif, pasangan Anies-Muhaimin melihat banyak peluang di sektor-sektor yang selama ini kurang dioptimalisasi.
“Kami masih melihat banyak sekali peluang untuk meningkatkan produktivitas di praktis semua sektor perekonomian,” kata Thomas.
Di samping itu, Thomas mengungkap bahwa formula pertumbuhan ekonomi bagi Anies-Muhaimin adalah pertumbuhan jumlah pekerja ditambah dengan pertumbuhan produktivitas pekerja.
Maka dengan menghilangkan banyak hambatan dan distorsi yang saat ini membebani berbagai sektor, produktivitas nasional bisa naik cukup banyak. “Jadi kami masih lihat banyak sekali peluang untuk mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi,” ujar Thomas.
Mantan Menteri Perdagangan RI ini juga mengungkap resep dari pasangan Anies-Muhaimin untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Thomas bilang, Anies-Muhaimin akan menerapkan strategi berupa re-industrialisasi dan urbanisasi.
Baca Juga: Menguji Soliditas dan Arah Dukungan Koalisi Parpol di Pilpres 2024
Thomas menjelaskan, strategi re-industrialisasi akan menggeser fokus perekonomian dari industri padat modal yang menjadi fokus perhatian saat ini (infrastruktur, smelter/pabrik pengolahan logam), ke industri yang padat karya, seperti tekstil, alas kaki, mebel, dan elektronik.
“Selama ini terbengkalai karena dianggap industri masa lalu, padahal lapangan kerja sebenarnya di situ,” jelas Thomas.
Lebih lanjut, urbanisasi turut menjadi strategis Anies-Muhaimin untuk mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi. Thomas menyebut, pada praktiknya daerah perkotaan selalu jauh lebih dinamis daripada daerah non-kota. Hal itu karena mesin ekonomi perkotaan ada di bidang jasa pada sektor kesehatan, pendidikan, keuangan, retail, hiburan, dan sebagainya.
Baca Juga: Isu Dinasti Politik, Jokowi: Yang Menentukan Rakyak, Yang Mencoblos Rakyat
Thomas menjabarkan, realisasi strategi urbanisasi ini antara lain akan dicapai dengan fokus ke sekitar 14 kota di semenanjung Indonesia. Kota-kota tersebut akan dijadikan mesin ekonomi untuk memotori pertumbuhan di daerah-daerah sekitarnya.
“Suka tidak suka, daerah perkotaan selalu lebih produktif, jadi kita bermaksud untuk membangun sinergi yang maksimal antara kota dan daerah penyangga di sekitarnya, maupun antara perkotaan dengan pedesaan,” imbuh Thomas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News