kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Angka kemiskinan diperkirakan bisa lampaui 10% akibat wabah corona


Jumat, 08 Mei 2020 / 19:24 WIB
Angka kemiskinan diperkirakan bisa lampaui 10% akibat wabah corona
ILUSTRASI. Bantuan Tunai Covid-19: Warga saat pencairan dana bantuan sosial berupa uang tunai di Tangerang Selatan, Jum'at (8/5). Bantuan sosial sebesar Rp600 ribu per Kepala Keluarga didapatkan sebagai bentuk jaring pengaman sosial untuk warga yang terdampak pandem


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memperkirakan angka kemiskinan bisa kembali meningkat karena imbas dari Covid-19. Meski belum bisa memastikan berapa peningkatan Covid-19 ini, angka kemiskinan diperkirakan bisa kembali menembus 10% hingga 12% pasca Covid-19.

"Kami mengantisipasi bahwa jumlah keluarga miskin nanti pasca Covid-19 ini kemungkinan bertambah. Ada beberapa lembaga survei yang mengatakan menjadi 10 sekian persen. Ada bahkan yang agak ekstrem menjadi menjadi 12%. Jadi saya kira, saat ini kami belum bisa memberikan angka pastinya karena ini masih berjalan," ujar Menteri Sosial Juliari Batubara dalam konferensi pers, Jumat (8/5).

Baca Juga: Kadin nilai tidak ada sektor bisnis yang aman dari pandemi virus corona

Menurut Juliari, pemerintah masih terus melakukan penghitungan, apalagi program-program jaring pengaman sosial masih terus berjalan.

Hal senada pun disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy. Menurut dia, meski ada perkiraan angka kemiskinan, tetapi sampai saat ini pemerintah terus berupaya mendata seperti apa angka kemiskinan yang muncul dari Covid-19 ini.

"Kita sedang dalam proses menghimpun data-data langsung dari bawah, melalui RT/RW, untuk kita himpun bersama, nanti kita olah menjadi bagian dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)," ujar Muhadjir.

Karena itu, dia mengatakan saat ini pemerintah tak hanya mengandalkan data DTKS dalam menjalankan program-program bantuan sosial. Menurutnya, data-data masyarakat yang terdampak Covid-19 terus dihimpun mulai dari musyawarah desa, ke Kabupaten/Kota hingga ke Kementerian Sosial.

Baca Juga: Karena corona, OCBC NISP bakal pangkas target kredit

Adapun, berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), hingga September 2019 jumlah penduduk miskin di Indonesia sudah mencapai 9,22%. Angka ini turun 0,44% dari September 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×