kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Angka kemiskinan dan pengangguran dirilis tiap triwulan


Minggu, 14 November 2010 / 18:51 WIB
Angka kemiskinan dan pengangguran dirilis tiap triwulan
ILUSTRASI. Aplikasi Jenius dari BTPN


Reporter: Martina Prianti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

BANDUNG. Mulai 2012, Badan Pusat Statistik (BPS) berencana memaparkan data kemiskinan dan pengangguran setiap tiga bulan atau triwulan sekali.

Rusman Heriawan, Kepala BPS menjelaskan, saat ini, BPS tengah melakukan persiapan berupa kajian. "Ke depan, BPS akan mengumumkan tiap triwulan, yakni triwulan I, triwulan II, triwulan III, dan triwulan IV. Ini supaya ada edukasi baik untuk kepentingan pemerintah, masyarakat, dan pengamat bahwa kemiskinan dan pengangguran itu naik turun," ucap Rusman, Minggu (14/11).

Menurut Rusman, selama ini, angka kemiskinan hanya dipaparkan satu kali dalam satu tahun. "Kalau pengumumannya setahun sekali, seolah-olah kemiskinan itu turun. Kalau empat kali setahun, suatu ketika angka naik maka bisa saja triwulan berikutnya bisa kita lihat," lanjut dia.

Pun demikian untuk angka pengangguran. Selama ini, BPS hanya dua kali mengumumkan pengangguran, yakni posisi pengangguran per Febuari dan Agustus.

Rusman meyakini, dengan adanya perubahan pengumuman angka kemiskinan dan pengangguran, pemerintah dapat menyesuaikan kebijakan yang direncanakannya.

Apalagi, BPS akan menambah sejumlah kriteria untuk mengukur angka kemiskinan. Salah satunya mempertimbangkan kearifan lokal. Dengan demikian, ke depan pemerintah dapat mengantongi data kemiskinan yang lebih mendalam.

Dengan cara itu, BPS juga ingin menopang pelaksanaan kebijakan sosial pemerintah. Misalnya bantuan langsung tunai, raskin, dan jamkesmas. "Jadi rumah tangga sasaran penerima raskin berbeda dengan penerima Jamkesmas, Raskin, dan nanti BLT kalau ada lagi," jelas Rusman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×