kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.707.000   2.000   0,12%
  • USD/IDR 16.304   -24,00   -0,15%
  • IDX 6.688   -61,97   -0,92%
  • KOMPAS100 984   -13,11   -1,31%
  • LQ45 760   -9,57   -1,24%
  • ISSI 209   -2,37   -1,12%
  • IDX30 394   -5,96   -1,49%
  • IDXHIDIV20 476   -6,71   -1,39%
  • IDX80 111   -1,52   -1,35%
  • IDXV30 117   -1,92   -1,62%
  • IDXQ30 129   -2,30   -1,75%

Angka kemiskinan dan pengangguran dirilis tiap triwulan


Minggu, 14 November 2010 / 18:51 WIB
Angka kemiskinan dan pengangguran dirilis tiap triwulan
ILUSTRASI. Aplikasi Jenius dari BTPN


Reporter: Martina Prianti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

BANDUNG. Mulai 2012, Badan Pusat Statistik (BPS) berencana memaparkan data kemiskinan dan pengangguran setiap tiga bulan atau triwulan sekali.

Rusman Heriawan, Kepala BPS menjelaskan, saat ini, BPS tengah melakukan persiapan berupa kajian. "Ke depan, BPS akan mengumumkan tiap triwulan, yakni triwulan I, triwulan II, triwulan III, dan triwulan IV. Ini supaya ada edukasi baik untuk kepentingan pemerintah, masyarakat, dan pengamat bahwa kemiskinan dan pengangguran itu naik turun," ucap Rusman, Minggu (14/11).

Menurut Rusman, selama ini, angka kemiskinan hanya dipaparkan satu kali dalam satu tahun. "Kalau pengumumannya setahun sekali, seolah-olah kemiskinan itu turun. Kalau empat kali setahun, suatu ketika angka naik maka bisa saja triwulan berikutnya bisa kita lihat," lanjut dia.

Pun demikian untuk angka pengangguran. Selama ini, BPS hanya dua kali mengumumkan pengangguran, yakni posisi pengangguran per Febuari dan Agustus.

Rusman meyakini, dengan adanya perubahan pengumuman angka kemiskinan dan pengangguran, pemerintah dapat menyesuaikan kebijakan yang direncanakannya.

Apalagi, BPS akan menambah sejumlah kriteria untuk mengukur angka kemiskinan. Salah satunya mempertimbangkan kearifan lokal. Dengan demikian, ke depan pemerintah dapat mengantongi data kemiskinan yang lebih mendalam.

Dengan cara itu, BPS juga ingin menopang pelaksanaan kebijakan sosial pemerintah. Misalnya bantuan langsung tunai, raskin, dan jamkesmas. "Jadi rumah tangga sasaran penerima raskin berbeda dengan penerima Jamkesmas, Raskin, dan nanti BLT kalau ada lagi," jelas Rusman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×