kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.313   10,00   0,06%
  • IDX 7.192   51,54   0,72%
  • KOMPAS100 1.027   0,61   0,06%
  • LQ45 779   -0,14   -0,02%
  • ISSI 237   2,91   1,24%
  • IDX30 402   -0,27   -0,07%
  • IDXHIDIV20 464   1,04   0,22%
  • IDX80 116   0,22   0,19%
  • IDXV30 118   1,12   0,95%
  • IDXQ30 128   -0,16   -0,12%

Anggaran Tambahan Penanganan Flu Babi Rp 25 Miliar


Selasa, 28 Juli 2009 / 09:27 WIB
Anggaran Tambahan Penanganan Flu Babi Rp 25 Miliar


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pemerintah tak main-main menangani dampak penyebaran virus influenza A-H1N1 atau flu babi. Penyakit ini sudah menelan satu korban tewas di Indonesia. Negara siap mengucurkan dana tambahan sebesar Rp 25 miliar.

Ketua Pelaksana Harian Komisi Nasional Pengendalian Flu Burung dan Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Influenza Bayu Krisnamurthi mengatakan, anggaran tambahan itu akan berasal dari dana pengentasan flu burung. "Masih ada Rp 25 miliar," katanya kemarin (27/7).

Departemen Kesehatan (Depkes) bisa langsung menggunakan duit itu untuk menambah anggaran penanganan penyakit yang bisa menular dengan sangat cepat itu. "Accountnya sudah dibuka, jadi silakan saja kalau Depkes mau memakai," ujar Bayu, yang juga menjabat sebagai Deputi Menteri Koordinator Perekonomian Bidang Pertanian dan Kelautan.

Serangan flu babi di Tanah Air memang makin mengganas. Data Departemen Kesehatan (Depkes) menyebut, hingga Senin (27/7) flu babi sudah menjangkiti 400 orang di 15 provinsi, satu di antaranya meninggal dunia.
Ke-15 provinsi tersebut, yakni Bali, Banten, D.I. Yogyakarta, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Kepulauan Riau. Kemudian, Sulawesi Utara, Sumatra Selatan, Sumatra Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, serta Jambi.

Korban tewas pertama akibat flu babi di Indonesia adalah anak berusia enam tahun asal Jakarta. Anak perempuan berinisial A ini meninggal pada Rabu (22/7) pekan lalu setelah sempat menjalani perawatan insentif di rumah sakit sejak 19 Juli lalu.

Depkes tentu menyambut baik tawaran memakai sisa dana flu burung itu untuk menanggulangi penyebaran flu babi. Menurut Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tjandra Yoga Aditama, rencananya anggaran tersebut digunakan, antara lain untuk penanganan virus A-H1N1 di kantor kesehatan pelabuhan, puskesmas dan dinas kesehatan. Selain itu, "Untuk membeli Tamiflu, alat pelindung petugas medis, juga untuk sosialisasi virus flu babi", kata Tjandra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×