Reporter: Irma Yani | Editor: Edy Can
JAKARTA. Pemerintah menyatakan serius mengembangkan infrastruktur. Salah satu buktinya adalah pengalokasian anggaran yang cukup signifikan pada APBN 2012 mendatang.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana menyatakan, alokasi sementara untuk kebutuhan pengembangan infrastruktur dibawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perhubungan sebesar Rp 65,3 triliun. "Tapi kami masih kekurangan Rp 20 triliun untuk perhubungan dan sekitar Rp500 miliar untuk PU,” jelasnya, Kamis (14/4).
Pemerintah sendiri masih menyempurnakan masterplan tersebut. Awalnya, masterplan ini akan diluncurkan oleh Presiden pada bulan ini. Namun, rencana ini mundur dan dokumen masterplan ini dijadwalkan rampung pada Mei 2011.
IFC berkomitmen
International Finance Corporation (IFC) berkomitmen membantu pembangunan infrastruktur di Indonesia. Senior Investment Officer IFC Shobana Venkataraman mengatakan pihaknya akan mengalokasi 30% dari anggaran IFC yang mencapai US$ 30 miliar atau sebesar US$ 10 miliar untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia dan negara Asia lainnya.
Sayangnya, Venkataraman tak mengungkapkan berapa alokasi untuk Indonesia. Yang pasti, total investasi IFC di Indonesia selama 40 tahun (hingga Januarti 2011) telah mencapai US$ 4,1 miliar atau sekitar US$ 2,7 miliar dari total aset IFC. Jumlah proyek investasi IFC di Indonesia sendiri tercatat sebanyak 101 proyek.
Venkataraman mengatakan IFC mendukung pengembangan infrastruktur lewat skema kerjasama pemerintah dengan pihak swasta atau public private partnership (PPP). “Kenapa PPP begitu penting karena biaya untuk infrastruktur itu sangat tinggi dan tidak bisa ditanggung publik sendiri. Dan selama 10 tahun pemerintah, butuh US$ 100 miliar, dan ada US$ 50 miliar yang harus dipenuhi dari PPP,” katanya.
IFC memandang, program PPP juga sudah berhasil di negara lain seperti India dan Thailand. Menurutnya, negara-negara tersebut memiliki konsep sama dimana sektor industri dan infrastruktur menjadi prioritas dengan menggenjot proyek yang memiliki kapasitas yang tinggi.
Di Indonesia, pihaknya menemukan semua unsur pendukung untuk pengembangan infrastruktur sudah diterapkan salah satunya dana penjaminan. “Kami lihat proyek listrik di Jawa Tengah berjalan dengan regulasi dan proyek lain yang sudah muncul,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News