Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Dengan lapangan kerja terbatas dan harga kebutuhan yang semakin tinggi, tidak sedikit warga negara Indonesia (WNI) memilih bekerja di luar negeri.
Menurut catatan Bank Dunia pada 2017, para pekerja yang telah melakukan migrasi setelah bekerja di Indonesia mengalami peningkatan penghasilan.
Migrasi masih menjadi pilihan masyarakat untuk memperbaiki nasib atau mendapatkan upah lebih banyak daripada di dalam negeri.
Bahkan, beberapa waktu lalu Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding menyarankan masyarakat agar bekerja di luar negeri untuk mengatasi banyaknya pengangguran.
"Di Jateng ada (hampir) 1 juta (pengangguran) yang belum terserap, Anda (mahasiswa) calon (tenaga kerja) yang tidak terserap, maka segera berpikir ke luar negeri," kata Karding, dikutip dari Kompas.com, Kamis (26/6/2025).
Sementara Menteri Karding beberapa waktu lalu menyarankan untuk bekerja di luar negeri, ribuan WNI sudah meninggalkan Tanah Air untuk bekerja.
Baca Juga: Soal Pencabutan Moratorium TKI ke Arab, Ekonom: Idealnya Pemerintah Tak Buru-Buru
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa Jawa merupakan pulau dengan TKI paling banyak di Indonesia pada 2024 lalu. Lantas, provinsi mana saja yang menyumbang TKI terbanyak saat ini? Daftar provinsi dengan jumlah TKI terbanyak Berdasarkan data Survey Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2024 yang dirilis BPS, 53 persen TKI berasal dari Jawa.
Angka tersebut merupakan total keseluruhan persentase TKI di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
Paparan data BPS menyebutkan, penduduk berusia 15 tahun ke atas yang pernah bekerja di luar negeri dan belum terbagi ke dalam daftar berikut:
- Jawa Barat: 98,3 ribu pernah bekerja di LN, 38.572,1 ribu tidak pernah.
- Jawa Timur: 73,5 ribu pernah bekerja di LN, 33.119,6 ribu tidak pernah.
- Jawa Tengah: 69,1 ribu pernah bekerja di LN, 29.643,1 ribu tidak pernah.
- Nusa Tenggara Barat: 62,7 ribu pernah bekerja di LN, 4.071,1 ribu tidak pernah.
- Lampung: 9,7 ribu pernah bekerja di LN, 7.086,5 ribu tidak pernah.
- Banten: 10,2 ribu pernah bekerja di LN, 9.378,1 ribu tidak pernah.
- Sulawesi Selatan: 11,6 ribu pernah bekerja di LN, 7.239,7 ribu tidak pernah.
- Kepulauan Riau: 11,2 ribu pernah bekerja di LN, 2.090,0 ribu tidak pernah.
- Riau: 8,1 ribu pernah bekerja di LN, 4.938,1 ribu tidak pernah.
- Aceh: 7,1 ribu pernah bekerja di LN, 4.080,0 ribu tidak pernah.
Berdasarkan acuan data BPS tersebut, provinsi-provinsi di atas merupakan yang paling banyak mengirimkan TKI ke LN.
Menurut BPS, pola tiga provinsi teratas di Pulau Jawa dan ditambah dari Nusa Tenggara Barat konsisten sejak 2023.
Baca Juga: Moratorium TKI ke Arab Saudi Dibuka Maret, Ekonom: Penyumbang Terbesar Remitansi
Menurut Sakernas 2024, pekerja yang pernah menjadi TKI dalam lima tahun terakhir terdiri dari: 53,3 persen berdomisili di perkotaan 46,7 persen berdomisili di pedesaan.
Dengan paparan tersebut, dorongan untuk pergi ke LN untuk menjadi TKI tidak ditentukan dari domisili pedesaan atau perkotaan.
Kini, dorongan untuk mencari pekerjaan dengan bermigrasi telah merata baik untuk penduduk urban maupun desa.