kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Anggaran Minim, Kementerian PU Disarankan Prioritaskan Pembangunan Proyek Ini


Rabu, 20 November 2024 / 16:17 WIB
Anggaran Minim, Kementerian PU Disarankan Prioritaskan Pembangunan Proyek Ini
Foto udara suasana pembangunan jalan tol Bayung Lencir - Tempino (Baleno) Seksi 3 di Sebapo, Muaro Jambi, Jambi, Selasa (2/7/2024). Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) menyebutkan progres pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) penghubung Jambi dengan Sumatera Selatan sepanjang 33 kilometer itu telah mencapai 85,4 persen dan ditargetkan selesai pada Agustus 2024 atau molor satu bulan dari target sebelumnya. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/foc.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) akan menangguhkan pengerjaan proyek infrastruktur dengan anggaran jumbo. Hal ini mengingat minimnya anggaran yang tersedia pada tahun 2025.

Menanggapi hal ini Pengamat Infrastruktur dari Universitas Trisakti, Nirwono Yoga mengatakan bahwa dengan minimnya anggaran tersebut kemungkinan sejumlah proyek jumbo yang bakal tertunda di antaranya sejumlah pembangunan jalan tol

Seperti pembangunan jalan tol Trans Jawa, Trans Sumatra, Trans Kalimantan, Trans Sulawesi, Trans Papua hingga Jalur Pansela.

Baca Juga: Anggaran Minim, Kementerian PU Bakal Hentikan Proyek Besar?

“Lebih pada pemeliharaan jalan dan jembatan yang sudah ada yang di bawah tanggung jawab (Direktorat Jenderal/Ditjen) Bina Marga,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (20/11).

Nirwono mengungkapkan, proyek jumbo yang perlu ditahan selanjutnya ialah pembangunan gedung-gedung baru di bawah Ditjen Cipta Karya dan meniadakan pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Sementara itu, lanjut Nirwono, PU sebaiknya fokus pada proyek-proyek yang mendukung ketahanan pangan besutan Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan swasembada pangan pada tahun 2028.

“PU fokus pada proyek-proyek infrastruktur yang mendukung ketahanan pangan seperti bendungan, jaringan irigasi, jalan pengangkut hasil pertanian, ketahanan energi terbarukan seperti bendungan PLTA dan PLTS Terapung di bawah (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA),”

Baca Juga: Begini Program Percepatan Kementerian PU di Era Prabowo

Di samping itu, kata Nirwono, Kementerian PU juga dapat mendukung program revitalisasi sekolah dan pasar, infrastruktur perumahan dan kawasan permukiman dalam hal penyediaan air bersih, sanitasi, tempat pembuangan sampah terpadu dan limbah di bawah Ditjen Cipta Karya.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menjelaskan, pihaknya tidak akan melakukan tender proyek baru yang terbilang besar seperti bendungan dan jalan tol.

Dody mengungkapkan, pihaknya akan memaksimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana yang sudah berdiri dalam menunjang program ketahanan pangan hingga energi besutan Presiden Prabowo Subianto.

Baca Juga: Kemenperin Beberkan Strategi Peningkatan Utilisasi Aspal Buton

Sayangnya, Dody tak menjelaskan lebih rinci kapan penahanan pengerjaan proyek infrastruktur dengan anggaran jumbo itu akan dicabut. Dia hanya bilang, pembangunan akan dilanjutkan setelah anggaran telah didapatkan.

“Sampai kapan? Sampai nanti diperlukan, sampai kemudian anggaran tersedia,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×