kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Amran Sulaiman Jadi Mentan, Ekonom Ini Ungkit Lonjakan Impor Beras dan Gula


Rabu, 25 Oktober 2023 / 16:16 WIB
Amran Sulaiman Jadi Mentan, Ekonom Ini Ungkit Lonjakan Impor Beras dan Gula
Menteri Pertanian Amran Sulaiman bersama Dirut Perum Bulog Budi Waseso (kedua kanan) ketika meninjau kestabilan harga beras di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Jumat (14/9/2018).


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom yang juga Direktur Eksekutif Center of Economic adn Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyoroti dilantiknya kembali Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian (Mentan). 

Bhima menilai pada masa kepemimpinan Amran sebagai Mentan di periode 2014-2019 ada banyak hal yang disoroti. Salah satunya peningkatan impor pada komoditas beras dan gula. 

Pada 2018, impor beras tercatat meningkat drastis mencapai 2,2 juta ton dari tahun sebelumnya 305.000 ton. 

"Kenaikan volume impor beras yang cukup tajam menjelang Pemilu 2019 itu menimbulkan pertanyaan tentang program kemandirian pangan pemerintah," kata Bhima pada Kontan.co.id, Rabu (25/10). 

Baca Juga: Dilantik Sebagai Mentan, Amran Sulaiman Tegaskan Tak Ada Konflik Kepentingan

Selain impor beras, Bhima juga menyoroti lonjakan impor gula yang yang menyentuh 4,6 juta ton dengan nilai US$ 1,7 juta. 

Persoalan data juga dikhawatirkan akan menjadi masalah di Kementerian Pertanian. Sebab, menurutnya, pada saat Menteri Pertanian dipimpin Amran ada ego untuk memiliki data produksi pertanian yang terpisah dengan data Badan Pusat Statistik (BPS). 

"Konsisi tersebut sangat disayangkan karena dikhawatirkan ia akan mengulangi masalah yang sama," jelas Bhima. 

Lebih lanjut, anggaran juga akan menjadi masalah ke depannya. Mengingat masa jabatan Menteri Pertanian efektif kurang dari 1 tahun. Sementara anggaran ketahanan pangan sudah disahkan dalam APBN 2024. 

"Jadi Menteri Pertanian sulit memberikan perubahan kebijakan terkait pertanian. Apa anggaran subsidi pupuk Rp 26 triliun di 2024 bisa naik tajam? Hampir mustahil kendati masalah saat ini selain kekeringan adalah masalah distribusi pupuk," kata Bhima. 

Baca Juga: Fokus Amran Sulaiman Sebagai Menteri Pertanian: Tekan Impor Beras ke Titik Nol

Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja melantik Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian hari ini di Istana Negara hari ini, Senin (25/10). 

Amran dilantik sebagai Menteri Pertanian menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang menjadi tersangka kasus korupsi di lingkungan Kementan. 

Amran bukanlah wajah baru di Kementerian Pertanian. Sebelumnya ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Pertanian di kabinet Jokowi-JK pada periode 2014-2019. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×