Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat, cadangan devisa pada akhir November 2023 sebesar US$ 138,1 miliar, naik 3,75% dari posisi Oktober 2023 yang sebesar US$ 133,1 miliar.
Selain karena penerbitan surat utang dan penarikan pinjaman luar negeri, Ekonom Bank UOB Enrico Tanuwidjaja melihat, adanya aliran masuk dana asing yang juga mendorong kenaikan cadangan devisa.
Sejak kenaikan suku bunga yang tak terduga oleh BI pada Oktober 2023, Indonesia kembali mencatatkan aliran masuk dana asing.
“Ada aliran masuk dana asing sebesar Rp 25,1 triliun di pasar obligasi dari non residen setelah dana asing hengkang Rp 12,8 triliun di bulan Oktober 2023,” tutur Enrico dalam laporan UOB, Kamis (7/12).
Baca Juga: Pemerintah Menerbitkan Global Bond, Cadangan Devisa Naik 3,75%
Kemudian, ada juga kontribusi dari ekspor terhadap cadangan devisa pada November 2023, meski Enrico bilang kontribusinya moderat.
Ini sebab, impor China pada bulan November 2023 mengalami penurunan. Seperti kita ketahui, China merupakan negara mitra dagang utama Indonesia.
Selain itu, harga komoditas unggulan Indonesia seperti minyak sawit mentah (CPO) lanjut melemah ke kisaran Rp 11,4 juta per ton.
"Meskipun, harga batubara pada November 2023 nampak meningkat, tetapi kenaikannya tidak diikuti oleh permintaan dari negara-negara mitra dagang Indonesia,” tambah Enrico.
Lebih lanjut, Enrico memperkirakan cadangan devisa Indonesia pada akhir tahun 2023 akan berada di kisaran US$ 135 miliar hingga US$ 145 miliar.
Bahkan, cadangan devisa juga memiliki prospek positif untuk ke depannya.
Baca Juga: Prospek & Tantangan Ekonomi Indonesia 2024
Ia yakin, dana asing masuk masuk ke dalam negeri pada akhir tahun ini, meskipun ada sentimen jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024 yang biasanya mendorong investor untuk menahan penanaman modal.
Sebab, upaya yang dilakukan baik BI maupun pemerintah dianggap mampu untuk menarik dana asing untuk mengalir ke dalam negeri.
“Upaya stabilisasi dari BI, ekspansi insentif fiskal dari pemerintah, juga prospek positif Pemilu 2024 akan memberi sentimen positif terhadap penanaman modal asing dan mendorong cadangan devisa lebih tinggi,” tandas Enrico.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News