kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.016.000   36.000   1,82%
  • USD/IDR 16.860   -50,00   -0,30%
  • IDX 6.538   92,30   1,43%
  • KOMPAS100 939   12,04   1,30%
  • LQ45 730   8,52   1,18%
  • ISSI 209   2,52   1,22%
  • IDX30 378   3,03   0,81%
  • IDXHIDIV20 458   4,62   1,02%
  • IDX80 106   1,33   1,26%
  • IDXV30 113   1,41   1,27%
  • IDXQ30 124   0,78   0,63%

Pemerintah Menerbitkan Global Bond, Cadangan Devisa Naik 3,75%


Kamis, 07 Desember 2023 / 10:59 WIB
Pemerintah Menerbitkan Global Bond, Cadangan Devisa Naik 3,75%
ILUSTRASI. Posisi cadangan devisa Indonesia meningkat pada bulan November 2023.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Posisi cadangan devisa Indonesia meningkat pada bulan November 2023, bila dibandingkan dengan Oktober 2023. 

Bank Indonesia (BI) mencatat, cadangan devisa pada akhir November 2023 sebesar US$ 138,1 miliar, atau naik 3,75% dari posisi Oktober 2023 yang sebesar US$ 133,1 miliar. 

Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan, kenaikan cadangan devisa tersebut seiring dengan penerbitan surat utang dan penarikan utang luar negeri. 

Baca Juga: Cadangan Devisa Masih Bisa Terangkat

“Dipengaruhi penerbitan global bond pemerintah dan penarikan pinjaman luar negeri pemerintah,” terang Erwin dalam keterangannya, Kamis (7/12). 

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,3 bulan impor atau 6,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Plus, cadangan devisa ini berada di atas standard kecukupan internasional yang sekitar 3 bulan impor. 

Baca Juga: Aturan Devisa Ekspor Dievaluasi Lagi

Dengan demikian, Erwin yakin cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal, serta menjaga stabilitas ekonomi makro dan sistem keuangan. 

Ke depan, BI yakin cadangan devisa akan memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga. 

“Seiring dengan respons bauran kebijakan yang ditempuh BI dalam menjaga stabilitas ekonom makro dan sistem keuangan, untuk dukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” tandas Erwin. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×