Reporter: Grace Olivia | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan mencatat realisasi belanja barang kementerian dan lembaga (K/L) hingga Februari lalu sebesar Rp 16,1 triliun atau tumbuh 5,6% secara year-on-year (yoy)
Namun, salah satu komponen dalam belanja barang K/L tersebut mengalami penurunan yakni belanja perjalanan dinas sebagai dampak dari pandemi virus corona secara global.
Asal tahu saja, total anggaran perjalanan dinas K/L sepanjang tahun ini sebesar Rp 43,7 triliun. Sampai akhir Februari lalu, realisasinya baru mencapai Rp 2,7 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani merinci, anggaran perjalanan dinas dalam negeri terealisasi Rp 2,5 triliun atau turun 7,5% yoy. Sementara, realisasi anggaran perjalanan dinas luar negeri sebesar Rp 200 miliar, turun lebih drastis yaitu 42,8% dibandingkan tahun lalu.
Baca Juga: Sri Mulyani realokasi belanja K/L hingga Rp 10 triliun untuk penanganan virus corona
Baca Juga: Wabah Covid-19 makin meluas, bagaimana ketahanan fiskal negara?
“Anggaran perjalanan dinas di dalam maupun ke luar negeri mengalami drop. Ini tren yang bagus lah, anggaran jalan-jalan bisa dipakai untuk aktivitas lain, untuk prioritas lain seperti penanganan Covid-19,” ujar Sri Mulyani, Rabu (18/3).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang mendesak para menteri dan kepala lembaga untuk memperketat penggunaan anggaran, terutama untuk perjalanan dinas dan rapat. Di tengah wabah Covid-19, Jokowi meminta agar anggaran tersebut dimanfaatkan untuk mendorong perekonomian masyarakat seperti buruh, petani, nelayan, pekerja, dan usaha mikro dan kecil (UKM).
"Sehingga anggaran-anggaran yang berkaitan dengan paket-paket perjalanan dinas, meeting-meeting, pertemuan-pertemuan yang tidak perlu agar ditahan lebih dahulu, di-hold terlebih dahulu,” tutur Jokowi, Selasa (17/3) lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News