Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung akhirnya mendukung pelaksanaan musyawarah nasional (Munas) IX Partai Golkar tetap diadakan di Bali, pada 30 November hingga 3 Desember 2014 mendatang. Menurut Akbar, persiapan munas di Bali sudah matang.
"Memang dalam segi waktu segala persiapan dari DPP sudah jauh. Dari segi materi pelaksanaan, kepanitiaan, tempatnya, dan berbagai hal berkaitan persiapan Munas sudah dikerjakan. Bahkan undangan ke DPD I dan II sudah jalan, sehingga tidak mungkin untuk dilakukan penundaan," ujar Akbar, usai melakukan pertemuan dengan Presiden Indonesia ke-3 BJ Habibie, di Wisma Habibie dan Ainun Jalan Patra Kuningan XIII, Jumat (28/11) malam.
Akbar mengatakan, meskipun munas tidak jadi diundur seperti saran dari Dewan Pertimbangan, dia berharap Munas di Bali ini bisa menjadi titik awal untuk mencapai kesepakatan antara kubu Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dengan kubu tim penyelamat Partai Golkar yang dipimpin oleh Agung Laksono.
"Tentu kita semua harus sukseskan tanggal 30 November mendatang. Dan jika sudah ada kesepakatan awal dari pihak-pihak itu, maka tentu sudah mulai kita letakkan dasar-dasarnya untuk menjadi acuan untuk menghadapi agenda-agenda ke depan," ucap Akbar.
Sebelumnya, Dewan Pertimbangan (Wantim) Partai Golkar menyarankan agar Musyawarah Nasional (Munas) IX Partai Golkar yang sedianya akan digelar di Bali pada 30 November 2014 hingga 3 Desember 2014 untuk diundur. Hal tersebut terkait bentrok fisik yang terjadi di Kantor DPP Partai Golkar yang terjadi beberapa waktui lalu.
"Demi menghindari pertentangan dan situasi yang semakin tidak kondusif bagi soliditas partai, sebaiknya pelaksanaan Munas IX Partai Golkar pada tanggal 30 November - 3 Desember ditunda," ujar Akbar Tanjung, dalam konferensi pers, di Rumahnya di Jalan Purnawarman, Kebayoran Baru, Kamis (27/11) malam.
Menurut Akbar, bentrok yang terjadi di DPP beberapa waktu lalu tersebut, dikhawatirkan akan merambah tempat-tempat lain, termasuk di Bali, yang notabene akan dijadikan sebagai tempat penyelenggaraan Munas IX. Akbar mengatakan, diundurnya waktu pelaksanaan munas tersebut dapat digunakan untuk menyempurnakan persiapan munas, khususnya yang berkaitan dengan materi-materi munas.
"Terutama untuk merespon berbagai perkembangan dan dinamika internal dan eksternal partai," ucap Akbar. (Fathur Rochman)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News