Reporter: Ferry Hidayat | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Ketua MPR Sidharto Danusubroto mengaku tidak mempersoalkan aktor Ario Bayu memerankan Soekarno dalam film besutan sutradara Hanung Bramantyo.
"Itu aktor yang bagus, dia wajahnya tidak mirip ya tapi bagaimana. Walaupun Soekarno lebih handsome, tetapi aura itu ada waktu dia memerankan, dia bisa menangkap aura dari seorang Soekarno," kata Sidharto di kompleks Parlemen, Senayan (Jumat, 13 Desember 2013).
Sebagai mantan ajudan Presiden pertama RI itu, secara personal Sidharto memahami bila Ario tidak dapat tampil sempurna dalam memerankan sosok Soekarno. "Bung Karno komplit, selain beliau orangnya handsome serta berkharisma, dia juga orator ulung, jadi memang tidak mudah ya?," tandas Sidharto.
Meskipun demikian, politis senior dari PDI Perjuangan tersebut menyarankan agar masyarakat dapat memetik wawasan historis dari film tersebut.
"Makanya saya sesalkan ada rencana itu (pencabutan izin), Indonesia harus melihat film itu. Saya bukan dibayar untuk bicara begini, saya melihat film itu bagus," pujinya.
Sebelumnya, film "Soekarno" terancam dicabut, menyusul penetapan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat yang meminta penghentian sementara atas penyebarluasan, penyiaran, dan pengumuman terkait film "Soekarno" khusus di adegan yang tercantum dalam naskah 35.
Penetapan sementara nomor 93/Pdt.Sus-Hak Cipta/2013/PN.Jak.Pust ini dikeluarkan tanggal 11 Desember 2013, setelah putri Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri melayangkan gugatan pelanggaran hak cipta di PN Jakarta Pusat.
Selain itu, melalui kuasa hukum Rachmawati, Turman Panggabean, menyatakan kliennya tidak terima dengan salah satu adegan dalam film "Soekarno", yaitu adegan dimana Soekarno ditampar beberapa kali oleh tentara militer hingga terjatuh ke lantai. Tak hanya itu, Rachmawati juga tidak terima dengan adegan polisi menghajar wajah Soekarno dengan senapan. "Adegan itu tidak ada di skrip asli, itu mempermalukan Soekarno," lanjut Turman.
Awalnya, Rachmawati terlibat dalam penggarapan film Soekarno bersama dengan PT Tripar Multivision Plus, Ram Punjabi, dan Hanung Bramantyo. Dalam perjanjian pembuatan film ini, semua skenario atau adegan di dalamnya harus atas persetujuan Rachmawati, termasuk para aktris dan aktornya.
Rachmawati juga menyatakan tidak setuju dengan aktor Ario Bayu sebagai pemeran Soekarno. Atas hal ini, Rachmawati mengaku sudah sepakat dengan Hanung untuk tidak memakai Ario. Namun, tiba-tiba Hanung tetap memakai Ario tanpa persetujuan Rachmawati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News