kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45866,20   4,53   0.53%
  • EMAS1.361.000 -0,51%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Airlangga: Terkendala FTA, Indonesia Belum Nikmati Momen Peralihan Perdagangan ke AS


Jumat, 14 Juni 2024 / 10:54 WIB
Airlangga: Terkendala FTA, Indonesia Belum Nikmati Momen Peralihan Perdagangan ke AS
ILUSTRASI. Indonesia belum diuntungkan dari adanya peralihan perdagangan kawasan Asean dari China dan AS


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Indonesia ternyata belum diuntungkan dari adanya peralihan perdagangan kawasan Asean dari sebelumnya ke China dan kini beralih lebih banyak ke Amerika Serikat (AS).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, seharusnya momentum peralihan perdagangan tersebut bisa menjadi kesempatan emas bagi Indonesia, karena ini terjadi untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Sayangnya, Indonesia belum bisa memanfaatkan momentum tersebut karena belum melakukan perjanjian Free Trade Agreement (FTA) alias perjanjian perdagangan bebas dengan AS. Sehingga yang menikmati momentum tersebut adalah Vietnam, Thailand, serta beberapa negara lainnya yang sebelumnya sudah melakukan kerjasama tersebut.

Baca Juga: Pemerintah Bakal Tuntaskan Tiga Perjanjian Dagang Bebas Baru Tahun Ini

“Artinya pergeseran supply memang terjadi, hanya memang kita karena belum punya full time equivalent (FTE) Pak, jadi yang diuntungkan masih Vietnam, Thailand dan beberapa negara lain di Asean.,” tutur Airlangga dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendali Inflasi 2024 di Istana Presiden, Jumat (14/6).

Airlangga menambahkan, untuk memanfaatkan momentum peralihan perdagangan tersebut, saat ini pemerintah tengah mempersiapkan perjanjian FTE dengan Amerika Serikat (AS).

Untuk diketahui, proses peralihan perdagangan tersebut dilakukan karena pertumbuhan ekonomi China masih lumpuh dan tak kunjung membaik. Sementara itu, momentum pertumbuhan ekonomi AS yang kini tengah menguat.

Bank Indonesia pun mencatat, pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) tetap kuat ditopang oleh permintaan domestik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×