kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Airlangga sebut perbaikan defisit neraca dagang Indonesia butuh waktu


Senin, 16 Desember 2019 / 20:38 WIB
Airlangga sebut perbaikan defisit neraca dagang Indonesia butuh waktu
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menghadiri US-Indonesia Investment Summit 2019 di Jakarta, Kamis (21/11/2019).


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, defisit neraca perdagangan pada November sebesar US$ 1,33 miliar. Secara kumulatif, defisit neraca perdagangan sejak Januari hingga November 2019, sebesar US$ 3,11 miliar.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menekan impor, khususnya impor migas seperti dengan penggunaan green avtur, restrukturisasi TPPI, hingga pengimplementasian B30 hingga B100.

Baca Juga: Defisit neraca perdagangan menekan nilai tukar rupiah

Namun, Airlangga juga mengatakan berbagai upaya untuk perbaikan neraca dagang tersebut membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Menurut Airlangga, dibutuhkan waktu dua sampai tiga tahun sehingga defisit neraca dagang bisa diperbaiki.

"Menaikkan lifting tidak bisa instan, mengurangi impor juga tidak bisa instan, membangun pabrik juga makan waktu," tutur Airlangga, Senin (16/12).

Baca Juga: Meski ada kesepakatan fase satu, defisit yang dialami AS masih besar ketimbang China

Di saat yang sama, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan akan terus menggenjot kinerja ekspor dan mendorong perjanjian kerja sama dengan negara mitra untuk meningkatkan akses pasar ke negara lain.

"Kami juga menggalakkan beberapa kebijakan, beberapa hal kita evaluasi untuk direvis juga ada kebijakan baru untuk menggalakkan ekspor," ujar Agus.

Baca Juga: BPS catat nilai ekspor bulan November 2019 turun 6,7% menjadi US$ 14,01 miliar

Sementara itu, berdasarkan catatan BPS, defisit neraca perdagangan November 2019 disebabkan adanya peningkatan impor di tengah penurunan ekspor.

Ekspor Indonesia pada November 2019 tercatat sebesar US$ 14,01 miliar atau turun sebesar 6,17% mom. Sementara impor pada November 2019 tercatat sebesar US$ 15,34 miliar atau naik 3,94% mom.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×