kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -17.000   -0,88%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Airlangga: Pemerintah akan Kembangkan Industri Microchip Padat Karya dan Padat Modal


Minggu, 23 Juni 2024 / 15:29 WIB
Airlangga: Pemerintah akan Kembangkan Industri Microchip Padat Karya dan Padat Modal
ILUSTRASI. Pemerintah sedang mempersiapkan pengembangan beberapa sektor industri yang menginisiasi padat modal dan padat karya.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah sedang mempersiapkan pengembangan beberapa sektor industri yang menginisiasi padat modal dan padat karya.

Airlangga menjelaskan, rencana ini telah tertuang di dalam peta jalan (roadmap) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang mencakup industri tekstil, industri  elektronik hingga sektor manufaktur lainnya.

“Bicara digitalisasi itu ada yang pembuatan chip elektronik dan lain-lain. Itu juga bisa menjadi padat karya, tetapi padat karya yang padat knowledge. Yang mikro elektronik, microchips itu hanya merekrut sarjana,” ujarnya di Jakarta, Kamis (20/6).

Baca Juga: Airlangga :Regsosek Penting Ciptakan Basis Data Soal Kondisi Sosial & Ekonomi Rakyat

Airlangga mengungkapkan, pihaknya telah mempersiapkan beberapa perguruan tinggi baik di dalam maupun luar negeri demi memperkenalkan lebih jauh tentang industri semikonduktor di Indonesia.

“Kita sudah berbicara dengan chips academy di Jerman dan beberapa lagi, di mana mereka nanti akan mempersiapkan semacam double program, dua tahun di Indonesia, dua tahun di sana (Jerman). Ini semua masih kita persiapkan,” ungkapnya.

Airlangga bilang, ke depan dalam mendorong industri padat karya yang dibutuhkan ialah kemampuan (skill), seperti yang telah dilakukan pada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park di Batam.

“Di Nongsa itu menjadi seperti klaster digital economy, di situ ada data center, ada IBM Cloud Academy, kemudian ada Apple Academy kemudian ada RMIT khusus data security dan lain-lain,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×