kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Airlangga Mundur sebagai Ketum Golkar, Pengamat: Karna Ada Paksaan


Senin, 12 Agustus 2024 / 18:08 WIB
Airlangga Mundur sebagai Ketum Golkar, Pengamat: Karna Ada Paksaan
ILUSTRASI. Ini tanggapan pengamat politik terkait mundurnya Airlangga sebagai Ketum Golkar.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan Airlangga Hartarto untuk mengundurkan diri dari posisi Ketua Umum Partai Golkar menimbulkan pertanyaan besar. 

Bahkan, Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menilai tak ada satupun alasan yang cocok untuk menjelaskan aksi 'gantung kursi' kapten golkar itu. 

"Yang cocok justru jika menggunakan penjelasan lain. Sayangnya, berujung pada kesimpulan bahwa yang terjadi adalah diminta atau dipaksa mundur," kata Lucius pada Kontan.co.id, Senin (12/8). 

Hal serupa juga diutarakan oleh Pengamat politik Ujang Komarudin. 

Baca Juga: Mengaku Prihatin, Begini Respons Aburizal Bakrie Terkait Mundurnya Airlangga

Ia menilai mundurnya Airlangga Hartarto dari jabatannya mungkin saja terjadi karena ada tekanan tertentu. Dengan tekanan tersebut, maka akan membuka peluang agar pihak tertentu masuk. 

"Ya, boleh jadi kalau Airlangga mundur karena ada tekanan, bisa masuk Joko Widodo atau anaknya Gribran, kerena arahnya memang ke sana," katanya kepada kontan.co.id, Minggu (11/8). 

Ujang tidak menjelaskan tekanan seperti apa yang membuat Airlangga mundur. 

"Jadi saya melihatnya, bahwa tidak mungkin Airlangga mundur tidak ada tekanan. Bisa jadi tekanan itu dilakukan agar Airlangga mundur, sehingga memberikan ruang gerak Jokowi atau Gibran untuk menggantikannya sebagai ketua umum, walaupun harus menabrak aturan atau AD/ART partai," tandasnya lagi. 

Baca Juga: Soal Sosok Pengganti Airlangga Hartarto, Begini Kata Partai Golkar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×