kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pengamat: Airlangga Mundur dari Ketum Golkar karena Ada Tekanan


Minggu, 11 Agustus 2024 / 16:21 WIB
Pengamat: Airlangga Mundur dari Ketum Golkar karena Ada Tekanan
ILUSTRASI. Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto berjalan di luar ruang rapat sebelum memimpin jalanya rapat paripurna II Munaslub Golkar di Jakarta Covention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Selasa (19/12/2017). Rapat paripurna Munaslub Golkar ini membahas padangan umum DPD I tiap-tiap provinsi. Nantinya akan ditentukan berbagai kebijakan-kebijakan yang ditentukan dan disetujui oleh peserta rapat. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN


Reporter: Dadan M. Ramdan | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Secara mengejutkan, Airlangga Hartarto menyatakan mundur dari kursi Ketua Umum Partai Golkar. Keputusan pengunduran diri itu telah dibuat Airlangga Hartarto sejak Sabtu, 10 Agustus 2024.

Pengamat politik Ujang Komarudin menilai, mundurnya Airlangga Hartarto dari jabatannya mungkin saja terjadi karena ada tekanan tertentu. Dengan tekanan tersebut, maka akan membuka peluang agar pihak terntentu masuk.

"Ya, boleh jadi kalau Airlangga mundur karena ada tekanan, bisa masuk Joko Widodo atau anaknya Gribran, kerena arahnya memang ke sana," katanya kepada KONTAN, Minggu (11/8/2024). 

Baca Juga: Mundur Jadi Ketum, Airlangga Soroti Capaian Partai Golkar

Ujang tidak menjelaskan tekanan seperti apa yang membuat Airlangga mundur. 

"Jadi saya melihatnya, bahwa tidak mungkin Airlangga mundur tidak ada tekanan. Bisa jadi tekanan itu dilakukan agar Airlangga mundur, sehingga memberikan ruang gerak Jokowi atau Gibran untuk menggantikannya sebagai ketua umum, walaupun harus menabrak aturan atau AD/ART partai," tandasnya lagi. 

Sejatinya, sebelum Airlangga memutuskan mundur, kursi Ketua Umum Golkar telah digoyang sejak pertengahan tahun lalu. Dewan Pakar Golkar Ridwan Hisjam telah meminta Airlangga untuk mundur dan mengusulkan segera menggelar Munaslub. Alasannya, Airlangga dianggap gagal membawa mandat partai untuk diusung pada Pilpres 2024. 

Baca Juga: Mundur dari Ketum Golkar, Airlangga Singgung Berhasil Menangkan Prabowo – Gibran

Golkar memberi mandat kepada Airlangga untuk menjadi calon presiden dari partai berlambang pohon beringin itu. Namun, Airlangga dianggap tidak bisa menyodorkan dirinya untuk berlaga di Pilpres 2024.

Tak cuma itu, Airlangga diduga terlibat korupsi pemberian fasilitas ekspor minyak sawit mentah (CPO) minyak goreng.  Pada Juli 2023, Airlangga  diperiksa oleh Kejaksaan Agung terkait kasus tersebut 

Selanjutnya: OJK Beberkan Kabar Terbaru Pembayaran Hasil Likuidasi Wanaartha Life

Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok (12/8) Hujan Lebat, Provinsi Ini Status Waspada Bencana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×