kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

Airlangga: Fasilitas Kredit Sektor Padat Karya Diharapkan Dorong Produksi Ekspor UMKM


Kamis, 30 Januari 2025 / 10:25 WIB
Airlangga: Fasilitas Kredit Sektor Padat Karya Diharapkan Dorong Produksi Ekspor UMKM
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto?di Istana Kepresidenan, Jakarta.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing industri nasional, Pemerintah meluncurkan skema kredit/pembiayaan baru yakni Kredit Investasi Padat Karya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, fasilitas ini diharapkan bisa membantu UMKM di sektor padat karya untuk meningkatkan produksinya sehingga bisa melakukan ekspor dengan maksimal.

Baca Juga: Menko Airlangga: 71.000 UMKM Sudah dapat Fasilitas Hapus Tagih Kredit

Skema kredit ini ditujukan untuk sektor-sektor industri padat karya, seperti pakaian jadi, tekstil, furnitur, kulit, barang dari kulit, alas kaki, mainan anak, serta makanan dan minuman.

“Apapun banknya yang memberikan kredit investasi untuk UMKM itu sektornya sektor padat karya. Itu bunganya disubsidi 5%,” tutur Airlangga dalam agenda BRI Microfinance Outlook 2025, Kamis (30/1).

Sebelumnya, Airlangga menyampaikan, proyeksi penyaluran skema kredit investasi padat karya ini diperkirakan mencapai target penyaluran sebesar Rp20 triliun pada tahun 2025.

Adapun skema kredit ini dirancang khusus guna mendukung revitalisasi mesin dan peningkatan produktivitas di sektor industri padat karya. Melalui skema ini, pelaku industri dapat mengakses pembiayaan untuk memodernisasi peralatan dan meningkatkan efisiensi produksi.

Baca Juga: Kredit Perbankan ke Sektor Infrastruktur Berpotensi Tumbuh di 2025

Skema kredit ini menawarkan sejumlah fitur menarik, antara lain plafon pinjaman di atas Rp500 juta hingga Rp10 miliar, suku bunga atau margin yang lebih rendah dari kredit komersial, dan jangka waktu pinjaman fleksibel antara 5-8 tahun.

Untuk mendapatkan kredit ini, calon penerima harus memenuhi sejumlah syarat, diantaranya, memiliki usaha yang produktif dan layak, memiliki pengalaman usaha minimal 2 tahun, dan  memiliki paling sedikit 50 tenaga kerja yang diharapkan dapat meningkat seiring peningkatan kapasitas produksi karena revitalisasi mesin yang dilakukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×