kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   -1.000   -0,06%
  • USD/IDR 16.265   -85,00   -0,53%
  • IDX 7.073   -92,58   -1,29%
  • KOMPAS100 1.039   -16,65   -1,58%
  • LQ45 818   -13,93   -1,67%
  • ISSI 212   -2,57   -1,20%
  • IDX30 421   -5,97   -1,40%
  • IDXHIDIV20 506   -5,92   -1,16%
  • IDX80 118   -2,08   -1,73%
  • IDXV30 121   -1,72   -1,40%
  • IDXQ30 139   -1,80   -1,29%

Airlangga: Fasilitas Kredit Sektor Padat Karya Diharapkan Dorong Produksi Ekspor UMKM


Kamis, 30 Januari 2025 / 10:25 WIB
Airlangga: Fasilitas Kredit Sektor Padat Karya Diharapkan Dorong Produksi Ekspor UMKM
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Istana Kepresidenan, Jakarta.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing industri nasional, Pemerintah meluncurkan skema kredit/pembiayaan baru yakni Kredit Investasi Padat Karya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, fasilitas ini diharapkan bisa membantu UMKM di sektor padat karya untuk meningkatkan produksinya sehingga bisa melakukan ekspor dengan maksimal.

Baca Juga: Menko Airlangga: 71.000 UMKM Sudah dapat Fasilitas Hapus Tagih Kredit

Skema kredit ini ditujukan untuk sektor-sektor industri padat karya, seperti pakaian jadi, tekstil, furnitur, kulit, barang dari kulit, alas kaki, mainan anak, serta makanan dan minuman.

“Apapun banknya yang memberikan kredit investasi untuk UMKM itu sektornya sektor padat karya. Itu bunganya disubsidi 5%,” tutur Airlangga dalam agenda BRI Microfinance Outlook 2025, Kamis (30/1).

Sebelumnya, Airlangga menyampaikan, proyeksi penyaluran skema kredit investasi padat karya ini diperkirakan mencapai target penyaluran sebesar Rp20 triliun pada tahun 2025.

Adapun skema kredit ini dirancang khusus guna mendukung revitalisasi mesin dan peningkatan produktivitas di sektor industri padat karya. Melalui skema ini, pelaku industri dapat mengakses pembiayaan untuk memodernisasi peralatan dan meningkatkan efisiensi produksi.

Baca Juga: Kredit Perbankan ke Sektor Infrastruktur Berpotensi Tumbuh di 2025

Skema kredit ini menawarkan sejumlah fitur menarik, antara lain plafon pinjaman di atas Rp500 juta hingga Rp10 miliar, suku bunga atau margin yang lebih rendah dari kredit komersial, dan jangka waktu pinjaman fleksibel antara 5-8 tahun.

Untuk mendapatkan kredit ini, calon penerima harus memenuhi sejumlah syarat, diantaranya, memiliki usaha yang produktif dan layak, memiliki pengalaman usaha minimal 2 tahun, dan  memiliki paling sedikit 50 tenaga kerja yang diharapkan dapat meningkat seiring peningkatan kapasitas produksi karena revitalisasi mesin yang dilakukan.

Selanjutnya: Prediksi Calon Lawan Real Madrid di Fase Play-off Menuju 16 Besar Liga Champions

Menarik Dibaca: Tiktok dan Sejiwa Foundation Dorong Orang Tua Dukung Keamanan Digital Remaja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×