Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama berjanji akan lebih memperhatikan bonus prestasi buat para atlet yang membela nama DKI Jakarta dan tingkat nasional.
"Tugas atlet tentunya berlatih dan berprestasi. Bila sudah berprestasi, apalagi tingkat nasional dan internasional sudah seharusnya ia mendapatkan penghargaan," kata Basuki atau Ahok saat memberi uang tali asih buat para atlet DKI yang merebut medali atas nama Indonesia di ajang pesta olah raga Asia Tenggara (SEA Games) dan Asean Paragames di Nyapyidaw, Myanmar pada 2013 lalu.
Pemberian tali asih tersebut dilakukan di Balai Kota DKI, Jumat (22/08). Acara dihadiri oleh para atlet dan ofisial tim Indonesia ke SEA Games Myanmar serta para atlet skala prioritas dan super prioritas DKI menghadapu PON 2016.
Dalam pesta olah raga dua tahunan tersebut Indonesia menempati urutan empat dalam perolehan medali di bawah Thailand, Myanmar dan Vietnam. Dalam ajanag tersebut sebanyak 98 atlet DKI mewakili Indonesia.
"Dalam event tersebut sebanyak 62 atlet asal DKI berhasil mempersembahkan 17 medali emas, 28 perak dan 26 perunggu buat kontingen Indonesia," kata Winny Erwidia, Ketua Umum KONI DKI. "Sementara untuk Paragames, DKI diwakili 7 atlet yang mempersembahkan 14 emas, 2 perak dan 4 perunggu."
Indonesia untuk pertamakali keluar sebagai juara umum Paragames Asia Tenggara ynag berlangsung setelah SEA Games di Naypyidaw.
Pemberian penghargaan berupa tali asih ini diberikan secara bervariatif. "Untuk peraih medali indivisu, emas dihargai 200 juta, perak 75 juta dan perunggu 35 juta. Sementara untuk beregu 100 juta, 40 juta dan 15 juta,"ungkap Winny Erwidia.
Ahok sendiri menyambut baik pemberian tali asih kepada para atlet berprestasi ini. "Selama menjadi pemimpin di DKI saya melihat ada hal yang aneh di sini. Uang ada, prasarana ada tetapi pemberian penghargaan tidak ada. Seperti sekarang kita mendapatkan 72.9 triliun, ini kok seperti bingung mau digunakan untuk apa?"
Jadi menurut Ahok, atlet sudah mendapatkan apa yang seharusnya menjadi hak mereka. "Karena itu, saya tidak setuju bila bonus atlet ini masih harus dipotong pajak dan dibayarkan oleh mereka yang menerimanya. Seharusnya ya pajak itu kita yang bayarkan, atlet terima bersih, berapa pun jumlahnya," lanjut Ahok. (Tjahjo Sasongko)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News