Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Asian Development Bank (ADB) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini menjadi hanya 5%. Angka tersebut diambil dari proyeksi kisaran 4,8%-5,2%.
Deputy Director Country ADB Edimon Ginting menyatakan, ada tiga alasan yang mendasari pihaknya memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi RI. Pertama, kontribusi pemerintah terhadap pertumbuhan diproyeksi akan lebih rendah dibandingkn ramalan awal. Sebab, penyerapan anggaran dan pendapatan pajak masih rendah.
Kedua, tertundanya dampak positif dari reformasi ekonomi. Berbagai reformasi ekonomi, menurut Edimon, memang telah dilakukan pemerintah. Namun, dampak negatif lebih terasa terlebih dahulu, sementara hingga semester pertama tahun ini dampak positif belum sama sekali terasa.
"Misalnya, pengurangan subsidi BBM, perbaikan peraturan akuisisi lahan, dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) untuk menyederhanakan perizinan investasi," kata Edimon, Selasa (7/7).
Ketiga, pemulihan ekspor mengalami penundaan karen terus menurunnya harga-harga komoditas dan melemahnya pertumbuhan di berbagai mitra utama perdagangan Indonesia seperti Amerika Serikat dan China.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News