kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

HSBC: Pertumbuhan ekonomi semester II di bawah 5%


Selasa, 30 Juni 2015 / 20:26 WIB
HSBC: Pertumbuhan ekonomi semester II di bawah 5%
ILUSTRASI. Dubai Tourism - 5 Tempat Terbaik Nikmati Sunset di Dubai


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia semester II 2015 diproyeksikan berada di bawah 5%. Direktur Global Market HSBC Ali Setiawan mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di semester kedua tahun ini tidak akan banyak mengalami perubahan dibandingkan dengan semester pertama.

Menurut Ali, beberapa indikator pertumbuhan ekonomi seperti pertumbuhan sektor industri masih dalam keadaan melemah. Harga komoditas belum terlalu bergerak dan konsumsi masyarakat yang juga masih lemah. Sementara pertumbuhan industri otomotif juga diperkirakan masih akan melambat di semester mendatang.

"Pertumbuhan ekonomi cenderung mendekati 5%, tapi saya proyeksikan masih ada di bawah 5%," kata Ali di Jakarta, Selasa (30/6).

Di sisi lain, permintaan ekspor komoditas dari China dan India masih melemah. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat pun masih akan mengalami depresiasi. Meski bisa membantu mengurangi tekanan impor dan membantu sisi ekspor, namun hingga saat ini dampaknya belum signifikan. Menurut Al, ekspor yang diandalkan yakni komoditas belum banyak permintaan.

Berbagai tekanan internal tersebut masih belum seberapa. Indonesia masih harus menghadapi tekanan eksternal. Kondisi Eropa khususnya Yunani yang hingga kini masih belum jelas. Apabila Yunani keluar dari Uni Eropa lanjut Ali, pasar modal akan terkena imbas. Pasar keuangan di Eropa akan tertekan sehingga negara-negara Eropa akan menarik portofolio dari negara berkembang termasuk Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×