kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.088.000   -7.000   -0,33%
  • USD/IDR 16.417   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.854   106,16   1,37%
  • KOMPAS100 1.101   16,96   1,56%
  • LQ45 805   9,90   1,25%
  • ISSI 268   3,89   1,47%
  • IDX30 417   5,18   1,26%
  • IDXHIDIV20 484   5,68   1,19%
  • IDX80 122   1,41   1,17%
  • IDXV30 133   1,64   1,25%
  • IDXQ30 135   1,48   1,11%

ADB Beri Pinjaman Rp 6,6 Triliun ke Indonesia untuk Proyek Sanitasi


Rabu, 31 Januari 2024 / 17:24 WIB
ADB Beri Pinjaman Rp 6,6 Triliun ke Indonesia untuk Proyek Sanitasi
ILUSTRASI. Direktur ADB untuk Indonesia Jiro Tominaga mengatakan, proyek sanitasi ini bertujuan untuk memperkuat sistem sanitasi bagi sekitar 2,5 juta orang di Mataram, Pontianak dan Semarang.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asian Development Bank (ADB) telah menyetujui pinjaman senilai US$ 419,6 juta atau sekitar Rp 6,6 triliun untuk proyek sanitasi inkusif di seluruh kota (Citywide Inclusive Sanitation Project) di Indonesia.

Proyek ini bertujuan untuk membantu Indonesia memperluas akses terhadap layanan sanitasi yang tahan terhadap perubahan iklim, memadai dan dikelola dengan aman di Kota Mataram, Pontianak dan Semarang.

ADB memandang, meskipun sekitar 77% rumah tangga di Indonesia memiliki akses terhadap fasilitas sanitasi dasar, hanya 7% rumah tangga yang memiliki akses terhadap sanitasi yang dikelola dengan aman yang menjamin pembuangan limbah rumah tangga yang aman ke instansi pengolahan air limbah (IPAL) untuk diproses lebih lanjut.

Dengan banyaknya rumah tangga di kota-kota proyek yang menghadapi saluran pembuangan air limbah yang tidak memadai dan rentan terhadap banjir, pencemaran air tanah dan risiko lingkungan dan kesehatan sering terjadi.

Baca Juga: ADB Dorong Ekonomi Indonesia Tumbuh hingga 6% Demi Jadi Negara Berpendapatan Tinggi

Direktur ADB untuk Indonesia Jiro Tominaga mengatakan, proyek sanitasi ini bertujuan untuk memperkuat sistem sanitasi bagi sekitar 2,5 juta orang di tiga kota tersebut.

Proyek ini dirancang berdasarkan sanitasi inklusif di seluruh kota, yang memastikan bahwa setiap orang memiliki akses terhadap layanan sanitasi yang ditangani secara tepat dengan mengintegrasikan sistem saluran air limbah dan non saluran air limbah.

"Proyek ini merupakan salah satu proyek sanitaai inklusif terbesar di Indonesia yang didukung oleh ADB hingga saat ini, yang selaras dengan inisiatif komprehensif kami untuk mengatasi perubahan iklim," ujar Jiro dalam keterangannya, Rabu (31/1).

Proyek ini akan meningkatkan dan memperluas sistem sanitasi yang ada dengan membangun IPAL dengan kapasitas harian gabungan sebesar 57.000 meter kubik dan sekitar 200 kilometer jaringan saluran pembuangan.

Langkah-langkah desain untuk memastikan ketahanan terhadap iklim dan bencana telah dimasukkan, seperti membangun struktur yang ditinggikan untuk melindungi IPAL dari banjir di masa depan, menerapkan sistem drainase di lokasi IPAL untuk mengelola volume air hujan, dan memasang pemecah ombak untuk memitigasi dampak air pasang dan banjir.

Selain itu, proyek ini akan memusatkan upaya untuk meningkatkan fasilitas pengelolaan lumpur tinja, memperkuat kerangka kerja peraturan, dan meningkatkan efisiensi operasional operator layanan sanitasi di berbagai bidang seperti tata kelola, digitalisasi, dan manajemen aset.

"ADB senang dapat terus bekerja sama dengan Indonesia untuk memperluas akses terhadap layanan sanitasi yang lebih baik, yang merupakan kunci bagi penduduk yang sehat dan produktif," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×