CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

ADB Dorong Ekonomi Indonesia Tumbuh hingga 6% Demi Jadi Negara Berpendapatan Tinggi


Jumat, 15 Desember 2023 / 06:05 WIB
ADB Dorong Ekonomi Indonesia Tumbuh hingga 6% Demi Jadi Negara Berpendapatan Tinggi
Asian Development Bank (ADB) mendorong perekonomian Indonesia untuk tumbuh di atas 6%.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asian Development Bank (ADB) mendorong perekonomian Indonesia untuk tumbuh di atas 6%.

Direktur ADB di Indonesia, Jiro Tominaga mengatakan bahwa ekonomi Indonesia perlu tumbuh di atas 6% untuk mencapai visi jangka panjang Indonesia untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2045, sambil mengatasi perubahan iklim untuk memenuhi target nol karbon.

"Hal itu harus dilanjutkan dengan tingkat pertumbuhan 6% per tahun yang berkelanjutan, sehingga tingkat pertumbuhan 5% yang ada saat ini harus ditingkatkan," ujar Jiro dalam Media Briefing di Jakarta, Kamis (14/12).

Baca Juga: ADB Disburses US$ 2.4 Million to Fund the Development of the New Capital City

Ia menyampaikan, Indonesia berhasil pulih cepat dari pandemi Covid-19. Pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata mencapai 5,3% selama periode 2011 hingga 2019, sebelum turun 2,1% pada tahun 2020 akibat pandemi.

Namun, berkat kebijakan makroekonomi yang tepat dan berani dari pemerintah, Produk Domestik Bruto (PDB) riil berhasil tumbuh 3,7% pada tahun 2021 dan 5,3% pada tahun 2022.

Selain itu, Indonesia juga mendapatkan kembali status sebagai negara dengan ekonomi berpenghasilan menengah ke atas.

"Yang saya sebutkan adalah untuk mencoba meningkatkan tingkat pertumbuhan tahunan dari kisaran 5% ke kisaran 6%. Dan hal tersebut menjadi tantangan yang akan dihadapi dalam jangka menengah," katanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×