kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.980.000   15.000   0,76%
  • USD/IDR 16.819   11,00   0,07%
  • IDX 6.421   -17,24   -0,27%
  • KOMPAS100 924   -2,34   -0,25%
  • LQ45 719   -3,74   -0,52%
  • ISSI 205   0,45   0,22%
  • IDX30 374   -2,19   -0,58%
  • IDXHIDIV20 452   -2,45   -0,54%
  • IDX80 105   -0,30   -0,29%
  • IDXV30 111   0,26   0,23%
  • IDXQ30 123   -0,51   -0,42%

ADB Dorong Ekonomi Indonesia Tumbuh hingga 6% Demi Jadi Negara Berpendapatan Tinggi


Jumat, 15 Desember 2023 / 06:05 WIB
ADB Dorong Ekonomi Indonesia Tumbuh hingga 6% Demi Jadi Negara Berpendapatan Tinggi
Asian Development Bank (ADB) mendorong perekonomian Indonesia untuk tumbuh di atas 6%.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asian Development Bank (ADB) mendorong perekonomian Indonesia untuk tumbuh di atas 6%.

Direktur ADB di Indonesia, Jiro Tominaga mengatakan bahwa ekonomi Indonesia perlu tumbuh di atas 6% untuk mencapai visi jangka panjang Indonesia untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2045, sambil mengatasi perubahan iklim untuk memenuhi target nol karbon.

"Hal itu harus dilanjutkan dengan tingkat pertumbuhan 6% per tahun yang berkelanjutan, sehingga tingkat pertumbuhan 5% yang ada saat ini harus ditingkatkan," ujar Jiro dalam Media Briefing di Jakarta, Kamis (14/12).

Baca Juga: ADB Disburses US$ 2.4 Million to Fund the Development of the New Capital City

Ia menyampaikan, Indonesia berhasil pulih cepat dari pandemi Covid-19. Pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata mencapai 5,3% selama periode 2011 hingga 2019, sebelum turun 2,1% pada tahun 2020 akibat pandemi.

Namun, berkat kebijakan makroekonomi yang tepat dan berani dari pemerintah, Produk Domestik Bruto (PDB) riil berhasil tumbuh 3,7% pada tahun 2021 dan 5,3% pada tahun 2022.

Selain itu, Indonesia juga mendapatkan kembali status sebagai negara dengan ekonomi berpenghasilan menengah ke atas.

"Yang saya sebutkan adalah untuk mencoba meningkatkan tingkat pertumbuhan tahunan dari kisaran 5% ke kisaran 6%. Dan hal tersebut menjadi tantangan yang akan dihadapi dalam jangka menengah," katanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×