kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.911.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.226   -37,00   -0,23%
  • IDX 6.878   -3,19   -0,05%
  • KOMPAS100 1.002   -0,07   -0,01%
  • LQ45 766   -0,64   -0,08%
  • ISSI 227   0,63   0,28%
  • IDX30 394   -0,39   -0,10%
  • IDXHIDIV20 456   -1,33   -0,29%
  • IDX80 112   0,04   0,04%
  • IDXV30 114   0,89   0,79%
  • IDXQ30 128   -0,45   -0,35%

Ada Potensi Shortfall, Berikut Rincian Pajak yang Diprediksi Gagal Capai Target


Rabu, 02 Juli 2025 / 15:07 WIB
Ada Potensi Shortfall, Berikut Rincian Pajak yang Diprediksi Gagal Capai Target
ILUSTRASI. Pemerintah telah menetapkan target ambisius dalam APBN 2025, yaitu penerimaan pajak sebesar Rp 2.189,3 triliun. Namun, hingga pertengahan tahun, sinyal peringatan mulai muncul, di mana capaian realisasi semester I baru menyentuh Rp 831,3 triliun atau sekitar 38% dari target.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pemerintah telah menetapkan target ambisius dalam APBN 2025, yaitu penerimaan pajak sebesar Rp 2.189,3 triliun.

Namun, hingga pertengahan tahun, sinyal peringatan mulai muncul, di mana capaian realisasi semester I baru menyentuh Rp 831,3 triliun atau sekitar 38% dari target.

Mengutip Laporan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN Semester I 2025, penerimaan pajak hingga akhir 2025 diperkirakan hanya akan mencapai Rp 2.076,9 triliun. Artinya, ada potensi kekurangan penerimaan atau shortfall sebesar Rp 112,4 triliun dari target yang ditetapkan.

Baca Juga: Pemerintah Pyoyeksi Penerimaan PPN dan PPnBM Hanya Rp 895,9 Triliun di 2025

Tak semua jenis pajak menunjukkan kinerja positif. Bahkan, sejumlah jenis pajak utama diprediksi tak mampu mencapai targetnya. Sumber tekanan utama berasal dari meningkatnya restitusi, terutama dari sektor komoditas ekspor seperti batubara, yang menjadi pengurang setoran bersih ke kas negara.

Berikut rincian jenis pajak yang diperkirakan bakal gagal tembus target di 2021:

1. Pajak Penghasilan (PPh) Migas

Target penerimaan dari PPh Migas dipatok sebesar Rp 62,8 triliun. Namun outlook menunjukkan penerimaan hanya akan mencapai Rp 54,1 triliun atau setara 86,1% dari target.

2. PPh Non Migas

Untuk PPh Non-Migas, target penerimaan mencapai Rp 1.146,4 triliun. Namun, realisasi semester I baru menyentuh Rp 470,9 triliun dan diproyeksikan hanya akan mencapai Rp 987,5 triliun hingga akhir tahun atau 86,2% dari target.

3. PPN dan PPnBM

Penerimaan dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) juga menunjukkan tanda-tanda meleset. Dari target Rp 945,1 triliun, outlook menunjukkan capaian hanya Rp 895,9 triliun atau 94,8%.

Baca Juga: Restitusi Pajak Batubara Menggunung, DJP Siapkan Solusi Baru

Menariknya, di tengah tekanan pada tiga jenis pajak utama, kelompok pajak lainnya justru menunjukkan performa luar biasa. Dengan target hanya Rp 7,8 triliun, penerimaannya diprediksi mencapai Rp 109,3 triliun atau 1.402,3% dari target. 

Begitu juga dengan pajak bumi dan bangunan (PBB) yang diperkirakan akan mencapai Rp 30,1 triliun atau 110,9% dari target APBN.

Selanjutnya: 5 Resep Salad Sayur untuk Diet yang Enak dan Mudah Dibuat

Menarik Dibaca: 5 Resep Salad Sayur untuk Diet yang Enak dan Mudah Dibuat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×